Kamis 29 Desember 2022
BEROLEH HIDUP YANG KEKAL
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Apakah yang paling utama kita renungkan setiap Natal tiba dan setiap merayakan Natal serta menyapa saudara dengan selamat harai natal? Saya sangat yakin bahwa saudara sama denganku bahwa perenungan utama adalah “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini”. Kasih Allah adalah kasih yang tak terbatas, oleh inisiatif sendiri membangun hubungan atau mendamaikan diri-Nya yang Maha Kudus dengan manusia berdosa keputusan yang bersumber dari kasih Allah ini diwujudkan melalui :
- Mengutus anak-Nya yang tunggal ke dunia ini diawali dengan kelahiran Yesus yang dikandung perawan Mari dari Roh Kudus. Perdamaian yang mengalir dari hati Allah ini dilanjutkan dengan karya mengajar, mengorbankan diri di kayu salib, mati dan bangkit dari kematian. Kemudian disempurnakan dengan naik ke surga menyediakan tempat bagi orang percaya yang mau menanggapi kasih Allah dengan sedia hidup didamaikan dengan Allah.
- Allah menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat dosa dengan mengutus anak-Nya yang tunggal sebagai korban pengganti untuk menebus manusia dari kebinasaan sebagai hukuman akibat dosa.
- Allah mengutus anak-Nya yang tunggal untuk memberi jaminan hidup kekal kepada orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Dengan demikian Natal adalah kesempatan terbuka untuk merespon kasih karunia Allah dengan benar, tepat dan sungguh-sungguh. Respon yang benar itu adalah percaya memperbarui komitmen untuk percaya kepada Allah.
Percaya yang sesungguhnya mengandung tiga unsur:
- Keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah anak Allah dan satu-satunya juru selamat umat manusia.
- Percaya yang membangun hubungan secara dekat kepada Allah yang bertekad mentaati Allah sehingga siap menyangkal diri dan mengesampingkan pendapat pribadi yang bertentangan dengan kehendak Allah.
- Percaya sepenuhnya atau mempercayakan diri sepenuhnya dengan yakin Dia mampu berkuasa dan berdaulat menuntun diri kita kepada keselamatan sempurna.
Jadi Natal itu adalah suatu sejarah tentang fakta pastinya keselamatan itu. Keselamatan itu bukan hanya doktrin yang teoritis melainkan fakta karya Allah yang terbungkus dengan rapi dalam perjalanan sejarah Allah mengutus putranya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkan manusia. (MT)