Senin 17 Oktober 2022
DOA HIZKIA
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 19:1-37
“Hizkia berdoa di hadapan Tuhan dengan berkata: ”Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. 16Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya Tuhan, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.” (2 Raja-raja 19:15-16)
Salah satu sifat baik dan benar raja Hizkia adalah mempunyai keteguhan hati untuk mempercayai Allah. Ketika bangsa sedang terancam oleh bangsa Asyur melalui ancaman rajanya Sanherib, Hizkia tidak panik. Hizkia marah karena Sanherib dengan lantang menghujat Allah. Hizkia mendapat motivasi dari nabi Yesaya karena menubuatkan kejahatan Sanherib dan mendoakan Yerusalem dan umat Allah. Tetapi yang paling penting adalah sikap Hizkia yang memanjatkan doa sungguh-sungguh kepada Allah. Hizkia sadar bahwa dia sedang berhadapan dengan Sanherib raja Asyur yang telah berhasil menaklukkan bangsa-bangsa besar yang jauh lebih besar dari Yehuda, tetapi Hizkia melakukan langkah tepat dan benar untuk mengajak umat berdoa kepada Allah seperti dirinya. Melalui sikap Hizkia ini maka semua umat Allah sepanjang zaman melakukan sikap yang sama sebagai langkah dan tindakan tepat dan benar umat beriman.
- Ketika kesulitan menerpa doa adalah respon yang benar, segeralah menghampiri Allah dalam doa sungguh-sungguh serta penuh kepercayaan kepada Allah.
- Konsentrasi umat dalam berdoa adalah keyakinan yang teguh bahwa tidak akan terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya kepada umat yang berdoa.
- Banyak yang berpendapat keberhasilan doa umat dibuktikan pada saat setelah doa usai. Hal ini berarti doa berorientasi pada jawaban. Tidak selalu salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
- Ada juga yang berpendapat bahwa keberhasilan doa adalah terjadi saat umat-Nya berdoa. Hal ini berarti adalah doa yang berorientasi pada hubungan dengan Allah. Hal ini jelas sangat tepat dan tetap terbuka untuk dikoreksi.
- Karena yang pasti benar tidak perlu didebat lagi adalah bahwa doa yang benar dan berhasil adalah doa yang berorientasi pada kehendak Allah.
Jadi berdoa dan jawaban doa haruslah sesuai dengan kehendak Allah. Itulah doa Hizkia. Berdoa dengan sungguh-sungguh karena tercipta hubungan yang hidup dan dekat kepada Allah. Jawaban doanya sesuai dengan kehendak Allah karena jawaban doanya adalah untuk hormat dan kemuliaan Allah. Bukan tentara Yahudi tetapi malaikat Tuhanlah yang membinasakan 185.000 orang tentara Asyur. Sanherib pun lari ke Niniwe ibukota Asyur dan di sana Sanherib yang dengan ringan mulut mengolok-olok Allah dibunuh oleh anak-anaknya. Bila Allah membela tak ada seorangpun yang mampu mengalahkan. (MT)