Senin 26 September 2022
ELISA MELANJUTKAN PELAYANAN ELIA
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 2:19-25
“Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: ”Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi. Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.” (2 Raja-raja 2:21-22)
Setelah nabi Elia naik ke surga, nabi Elisa mengambil jubah Elia yang terjatuh dan dipukulkan ke sungai Yordan, sehingga terjadi seperti yang dilakukan nabi Elia. Setelah nabi Elisa menyeberang, dia disambut rombongan nabi yang menyatakan roh kenabian Elia telah pindah kenabi Elisa. Rombongan nabi memaksakan mengutus 50 orang pemuda yang kuat mencari mayat nabi Elia walaupun sudah dilarang Elisa hal ini menjadi penting agar kenaikan Elia ke surga adalah fakta sejarah karena bukan hanya nabi Elisa yang menjadi saksi. 50 Pemuda kuat itu tak menemukan mayat nabi Elia. Sehingga mereka pun mengakui fakta bahwa nabi Elia diangkat Allah hidup ke surga tanpa melalui kematian. Jadi sangat jelas bahwa karya Allah di bumi ini bukan hanya pendapat dan keyakinan tetapi terekam dan tercatat dalam sejarah.
Dan hanya Alkitab yang menulisnya. Itulah sebabnya Allah melindungi naskah-naskah Alkitab secara luar biasa hingga naskah-naskah yang tertulis dalam kulit-kulit kayu atau perkamen itu disatukan. Tersimpan dan masih terbaca hingga ribuan tahun adalah merupakan fakta campur tangan Allah yang bernilai dan berciri supranatural. Nabi Elisa mengawali pelayanannya dengan menyehatkan air di Yeriko. Dengan menggunakan garam adalah hal yang alami untuk pembunuh bakteri tetapi juga melalui doa sesuai dengan firman Tuhan. Kehadiran nabi Elisa disambut anak-anak yang menghina dan mencemohnya. Mungkin saja anak-anak pencemooh orang tua ini adalah gerombolan yang terorganisasi untuk menentang nabi Elisa. Ada juga pendapat bahwa anak-anak itu adalah suruhan orang tua mereka yang adalah para penyembah berhala karena sudah meninggalkan Allah. Nabi Elisa mengetahui anak ini sudah dirusak para orangtua. Allah sendirilah yang bertindak menghukum anak-anak yang sudah rusak akhlaknya dengan mengirim 2 ekor beruang.
Galatia 6:7 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”. Beruang itu mencederai anak-anak itu tidak sampai membunuhnya. Mencabik-cabik adalah melukai sampai kulit tercabik-cabik. Hal itu diperkuat karena hanya dua ekor beruang melukai 42 orang anak. Jadi anak-anak itu hanya dihajar dan diingatkan agar bertobat dari kelakuan menghina orangtua. (MT)