Rabu 20 April 2022
MELAKUKAN KEWAJIBAN
Bacaan Sabda : Bilangan 18-19
“TUHAN berfirman kepada Harun: “Engkau ini dan anak-anakmu beserta seluruh sukumu haruslah menanggung akibat setiap kesalahan terhadap tempat kudus; sedang hanya engkau beserta anak-anakmulah yang harus menanggung akibat setiap kesalahan yang dilakukan dalam jabatanmu sebagai imam”. (Bilangin 18:1)
Menjadi imam mungkin saja menjadi dambaan semua umat Israel sejak mulai dari pengembaraan di padang gurun. Hal itu mungkin saja karena jabatan imam membuat mereka tampil didepan setiap melakukan ritual agama. Manusia dengan segala kekurangannya sudah sejak awal peradaban manusia mempunyai keinginan untuk dikenal dan terkenal. Untuk itu mempunyai jabatan publik adalah syaratnya. Imam adalah merupakan jabatan publik bagi umat Israel. Jadi sangat beralasan untuk menginginkannya. Hanya saja janganlah tergiur untuk dikenal dan terkenal belaka tanpa mengatasi berbagai kewajibannya. Imam-imam dan orang Lewi mempunyai kewajiban menjaga kemah pertemuan dan melakukan berbagai pelayanan dalam kemah pertemuan. Jadi sangat jelas bila mereka harus lebih berkonsentrasi pada tanggung jawab untuk menjaga kemah suci. Mereka harus menjaga kebersihan jangan sampai terjadi penajisan kepada kemah suci Tuhan. Para imam harus sangat berhati-hati melakukan pelayanan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Para imam dan suku Lewi disokong oleh persembahan umat sebab itu pula memberikan penghargaan kepada umat melalui pelayanan yang baik dan benar. Mereka bertanggung jawab menjaga hidupnya baik dan benar agar tidak menyesatkan dan menyakiti hati umat.
Para pelayan Tuhan akhir zaman ini tentu yang mengkhususkan hidupnya dalam pelayanan sepenuh hati dan waktu berhak juga mendapat sokongan hidup dari persembahan umat yang dilayani. Untuk itu perlu juga menyadari berbagai kewajiban yang perlu ditaati. Melakukan berbagai pelayanan sudah sangat pasti, tetapi paling utama adalah membangun hidup benar di hadapan Allah dalam rangka memberi keteladanan kepada umat yang dilayaninya.
Para imam dan Lewi tidak memiliki warisan dari dunia ini karena Allahlah warisan mereka. Secara prinsip janji ini adalah untuk semua orang percaya di dalam Kristus. Warisan sejati pengikut Kristus adalah Kristus, bukan kekayaan dunia. Bagi semua hamba Tuhan (para imam) haruslah memusatkan hidupnya kepada hal-hal yang bernilai kekekalan bukan kepada hal yang fana. Apapun alasannya adalah kesalahan besar bagi pelayan Tuhan untuk memperkaya diri. Hal itu sangat bertentangan pada tujuan pelayanan yang harus memusatkan hidupnya kepada hal-hal surgawi (Ibrani 11:9-16). Kesaksian utama hidup hamba Tuhan adalah “Tuhan adalah bagianku… Oleh sebab itu aku akan berharap kepada-Nya” (Ratapan 3:24). (MT)