Senin 28 Februari 2022
PENETAPAN PERJANJIAN ALLAH
Bacaan Sabda : Keluaran 19
Sabda Renungan : “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi” (Keluaran 19:5)
Allah mengarahkan umat Israel bergerak ke padang gurun Sinai dekat kaki gunung Sinai di situlah Allah mengukuhkan perjanjian-Nya kepada orang Israel. Allah memberi undang-undang kepada umat-Nya untuk menjadi pedoman dalam menjalani hidup sehari-hari. Pemberian undang-undang ini menetapkan orang Israel menjadi bangsa teokrasi karena sumber undang-undangnya adalah Allah sendiri, yang menentukan pemimpinnya adalah Allah, yang harus pula siap diam atau bergerak sesuai dengan petunjuk Allah. Hal ini sangat memberatkan Musa karena rakyat Israel kurang menjiwai dan menghidupi status kebangsaan dan sistem pemerintahan mereka sebagai bangsa teokrasi. Padahal sebelum menetapkan bangsa Israel menjadi bangsa teokrasi secara total Allah mendahuluinya menetapkan perjanjian yang menjamin keamanan dan kesejahteraan umat-Nya. Allah menjadikan Israel menjadi bangsa yang unik dan istimewa dan akan memperoleh berkat dan perlindungan khusus dari Allah tetapi janji Allah ini bersyarat karena berlakunya hanyalah bila umat Israel taat. Karena ketaatan umatlah alasan Allah menjadikan janji-Nya terwujud dalam kehidupan umat-Nya.
Ketaatan dapat juga merupakan rasa syukur untuk menanggapi kasih dan kebaikan Allah. Prinsip ketaatan adalah unsur penting dalam hubungan Allah dengan umat-Nya. Bagi Allah umat-Nya adalah harta kesayangan, sehingga Dia menuntut umat-Nya membangun hubungan yang akrab dan istimewa dengan-Nya. Tetapi umat harus pula memberi hormat, puja dan sembah kepada Allah. Hal itulah tujuan Allah saat memerintahkan umat tak boleh dekat dan menyentuh gunung Sinai saat Allah memberi undang-undang kepada Musa. Kehadiran Allah dengan manifestasi mengagumkan melalui guruh dan kilat di gunung Sinai adalah bagian dari cara Allah menyatakan diri kepada umat-Nya agar umat-Nya mengakui kasih dan kedaulatan-Nya.
Allah juga bertujuan membangkitkan iman umat serta memberi wibawa dan kharisma kepada Musa di hadapan umat agar ditaati sebagai pemimpin yang ditetapkan Allah. Berbagai manifestasi bertujuan pula menanamkan rasa takut kepada Allah ada dalam diri umat-Nya dan memberi pesan kepada umat-Nya bahwa hukuman akan selalu menyertai dan mengikuti ketidaktaatan yang disengaja kepada Allah (Ibrani 10:26-31). Umat Israel adalah umat Allah Perjanjian Lama yang dijadikan Allah sebagai bangsa yang kudus dalam pengertian dikhususkan bagi Allah sedangkan gereja adalah umat Allah Perjanjian Baru yang disebut juga bangsa yang kudus dalam pengertian terpisah dari cara-cara fasik dunia dan terus berjuang hidup dalam kebenaran. (MT)