Senin 17 Januari 2022
DOA SYAFAAT
Bacaan Sabda : Kejadian 18:16-19:38
Sabda Renungan : “Katanya: Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Firman-Nya: “Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu.” Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.” Kejadian 18:32-33
Kunjungan 3 orang kepada Abraham adalah peristiwa “Teofani” dalam pengertian Allah bermanifestasi kepada Abraham. Itulah sebabnya Abraham berulang kali membuat pengakuan bahwa mereka (3 orang) disebut Tuhan (Esa). Bisa juga seorang adalah Tuhan yang bermanifestasi menjadi manusia sedangkan dua lagi adalah malaikat. Hal penting dalam peristiwa Sodom dan Gomora ini adalah tentang Abraham. Abraham bertindak menjadi seorang pendoa syafaat untuk keselamatan penduduk kota Sodom dan Gomora. Sesungguhnya Abraham termasuk korban kejahatan orang-orang Sodom dan Gomora. Tetapi Abraham tetap mengasihi walaupun dia fokus kepada orang-orang baik dan benar yang terhukum bersama orang-orang durhaka. Para pendoa syafaat fokus kepada jiwa-jiwa dan terus menjaga hubungannya dengan Allah. Ada hal yang cukup perlu mendapat perhatian dari sikap tekunnya Abraham yang terkesan kurang hormat dari sikap tawar menawarnya dengan Allah. Bila hubungan tidak dekat dan erat pastilah tidak ada tawar menawar dengan Tuhan. Akhirnya harapan Abraham tidak terkabul karena Sodom tetap dihukum dan penduduknya binasa, tetapi dengan terus berdoa syafaat Abraham mempunyai pengalaman yang sangat berharga berkomunikasi 2 arah dengan Tuhan.
Keluarga Lot adalah alasan Abraham berdoa syafaat, tetapi dia mengharapkan banyak seperti keluarga Lot yang masih takut kepada Allah beroleh keselamatan. Allah menjawab doa Abraham walaupun tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan Abraham. Lot hidup ditengah Sodom dan Gomora sesuai dengan pilihannya berdasarkan baik dan buruk tanpa memperhitungkan benar atau salah. Ketika Allah menghukum Sodom dan Gomora karena sudah tak terampuni lagi maka keluarga Lot pun terdampak. Sebab bila Sodom dan Gomora tidak dihukum akan berakibat buruk kepada peradaban manusia.
Dosa Sodom dan Gomora sangat nyata melalui praktek seksualitas liar tak beradab yang nyaris menimpa dua orang putri Lot (Kejadian 19:1-8). Dosa Sodom dan Gomora ternyata terus berlanjut dan bermunculan pada akhir zaman ini. Hal itu mengingatkan gereja untuk terus berdoa syafaat seperti yang dilakukan Abraham. Keputusan Allah tak ditunda-tunda lagi sehingga keluarga Lot harus segera meninggalkan Sodom dan Gomora yang sedang luluh lantah oleh ganasnya hujan belerang dan api. Istri Lot yang terus mengingat harta yang ditinggalkan sehingga dia terhukum menjadi tiang garam. Allah terus berkarya menyatakan kehadiran-Nya dalam sejarah yang terus melaju dan terisi dengan kejahatan demi kejahatan yang dilakukan manusia. (MT)