Rabu 17 Maret 2021
CEMBURU – MEMPERTAHANKAN
Cemburu : – Iri hati – Mempertahankan – Hak Allah
Bacaan sabda : Keluaran 34:1-14
Keluaran 34:14 “Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.”
Cemburu dalam kata Ibrani “qin’a” artinya adalah menyala atau memerah yang kelihatan pada wajah seseorang yang mempunyai perasaan marah kepada seseorang yang memiliki sesuatu yang tidak dia miliki. Dalam hal ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata iri hari atau dengki. Kata cemburu inilah yang dikenakan pada sikap Rahel kepada kakaknya Lea (Kejadian 30:1). Rahel merasa iri hati karena tidak dikaruniakan anak. Dia marah meminta agar Yakub memberikan kepadanya anak. Orang iri hati selalu disertai perasaan marah, sehingga kehilangan cara berpikir yang benar. Dia menjadi lupa bahwa seorang anak dalam kehidupan suami istri adalah merupakan pemberian Allah yang tentunya tidak bisa dipaksakan, jadi tepat firman Tuhan dalam Amsal 27:4 “Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu”.
Dalam bahasa Yunani kata cemburu adalah “fihonos” yang diterjemahkan pula dengki . Sifat dengki ini adalah sifat manusia di luar Tuhan yang tak mengalami dan tak menghidupi penebusan Kristus. Sifat inilah yang menyalibkan Kristus. Tetapi dalam kata Ibrani dan Yunani ini juga cemburu mengandung arti positif yaitu perasaan yang ingin menjaga dan juga ingin mempertahankan sesuatu yang indah yang menjadi miliknya. Dalam pengertian ini cemburu adalah tanda cinta tentu tepat dan benar. Karena cemburu bukan dalam hal menjaga dan mempertahankan tidak mengandung unsur tidak mempercayai yang dicinta. Cemburu di sini adalah mengakui bahwa yang dicinta mempunyai kelemahan dan berpotensi besar untuk melakukan kesalahan sebab itu haruslah dijaga dan dipertahankan tanpa perlu dicurigai.
Dalam Keluaran 34 kita akan menemukan pernyataan Allah yang sangat mengasihi umat-Nya. Allah melakukan perbuatan nyata untuk menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya yang terus setia menyembah-Nya. Suatu pernyataan yang sulit dimengerti adalah kalimat bahwa “Tuhan yang namanya cemburuan adalah Allah yang cemburu”. Tetapi menjadi jelas bila cemburu diartikan perasaan yang ingin menjaga dan mempertahankan hak-Nya atas umat-Nya. Untuk itu Allah tak akan memberi kemuliaan-Nya pada yang lain. Bisalah kita pahami bila umat-Nya menyembah yang lain atau mengutamakan yang lain dari Allah Dia akan cemburu dalam pengertian berusaha mempertahankan dan menjaga. (MT)
Cemburu yang benar adalah keinginan tulus untuk menjaga dan mempertahankan.