Jumat 02 Oktober 2020
SIMON – ORANG ZELOT
Simon : – Orang Zelot – Fanatik – Radikal
Bacaan sabda : Bilangan 25:1-18
Mazmur 106:29-31 “Mereka menyakiti hati-Nya dengan perbuatan mereka, maka timbullah tulah di antara mereka. Tetapi Pinehas berdiri dan menjalankan hukum, maka berhentilah tulah itu. Hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai jasa turun-temurun, untuk selama-lamanya.”
Salah satu dari murid Yesus bernama Simon orang Zelot. Namanya hanya ada pada daftar 12 murid Yesus. Tetapi keterangan dirinya sebagai orang Zelot cukup memberi arti penting. Sebagai orang Zelot dia adalah pengikut seorang tokoh Perjanjian Lama bernama Pinehas. Simon orang Zelot sudah pasti seorang yang sangat fanatik menentang segala sesuatu yang bertentangan dengan hukum. Pinehas adalah seorang umat Israel yang sangat keras menentang penyembahan berhala yang berdampak pada kemerosotan moral oleh umat. Allah sendiri menurunkan tulah yang mematikan 24.000 orang.
Pinehas yang adalah cucu Harun sangat marah hingga bertindak tegas kepada sikap Pinehas ini sehingga menghentikan tulah. Allah memperhitungkan sikap Pinehas ini sebagai jasa turun temurun. Sikap Pinehas ini terusberlanjut dan pada zaman Yesus berada di bumi mereka disebut orang Zelot. Dengan adanya seorang Zelot di antara murid Yesus perlu mendapat perhatian. Pada saat itu Zelotis sudah menjadi gerakan politik yang terang-terangan menentang berbagai kebijakan orang Romawi yang bertentangan dengan hukum Allah. Bukan hanya penganut fanatisme Pinehas juga sangat fanatik meneladani Matatias yang selalu menentang bangsa kafir yang menjajah umat Allah. Para Zelotis menentang penyerahan upeti dan pajak kepada kaisar kafir karena dianggap sebagai penghinaan kepada Allah. Sudah pasti orang Zelot sangat benci kepada pemungut cukai. Jadi kehadiran seorang orang Zelot dalam kelompok murid Yesus sangat menarik karena dalam komunitas kecil ini ada juga Matius mantan pemungut cukai. Simon mendapat sebuatan orang Zelot dari Yesus dan para murid-Nya tentu tidak melihat sisi buruk dari Zelotis yang sudah merupakan gerakan politik. Simon pun sudah pasti tidak menjadi anggota partai politik. Sebutan itu terus diberikan di belakang nama Simon karena Simon adalah murid Yesus yang sangat fanatik dan bersemangat. Sudah pasti dia menjadi pengikut Yesus yang sangat radikal dalam pengertian mengalami perubahan karakter karena ingin hidup seperti Yesus. Nyatanya Simon orang Zelot ini tak pernah bertikai dengan Matius pemungut cukai.
Mereka yang mempunyai pandangan hidup yang berbeda secara radikal ternyata dapat duduk bersama belajar kepada Yesus. Yesus memilih murid-murid-Nya tentu dengan pertimbangan yang sangat matang berdasarkan kemahatahuan dan kebijaksanaan-Nya. Bukan pemuka agama yang dipanggil melainkan pemungut cukai dan Zelotis yang berbeda tetapi mau berubah dan bekerjasama melalui proses belajar. (MT)
Tuhan memilih murid-Nya berdasarkan kemahatahuan dan kebijaksanaan-Nya.