Selasa 16 Oktober 2018
KUASA YESUS ATAS SAKIT PENYAKIT
Matius 8:1-4
Orang banyak sangat takjub akan pengajaran Yesus karena Yesus mengajar bukan saja hanya percaya pada diri tetapi sangat berwibawa. Tentu bukan hanya takjub kepada pengarannya tetapi juga takjub kepada pengajaran-Nya. Belum hilang rasa takjub orang banyak kepada pengajaran-Nya dilanjutkan pula dengan rasa takjub akan kuasa-Nya. Orang banyak menyaksikan sendiri seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus dan Yesus menyambutnya serta menyembuhkannya saat itu juga. Bukan hanya kesembuhan itu yang membuat orang banyak takjub, tetapi sikap Yesus menyambut orang kusta tersebut. Setahu orang banyak orang kusta dinyatakan sebagai orang yang harus dihindari karena dianggap najis. Mereka dianggap tahir dan bisa lagi kembali ke tengah masyarakat bila sudah mendapat persetujuan dari imam.
Tentu saja waktu itu orang banyak tidak berani dekat. itu artinya mereka menjaga jarak. Tetapi Yesus berbeda dengan tokoh-tokoh agama seperti ahli taurat dan orang Farisi. Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menjamah orang kusta itu kemudian berkata “Aku mau jadilah engkau tahir”. Dan saat itu juga orang kusta itu bukan hanya sembuh tetapi tahir. Tahir dalam pengertian sembuhnya itu betul-betul sempurna. Tetapi Yesus tetap menyuruhnya pergi kepada imam. Yesus tidak mau melangkahi hak imam sebagai orang yang berhak menyatakan orang kusta itu tahir. Bukan itu saja, tetapi disuruh mentaati hukum taurat dengan memberi persembahan.
Tuhan Yesus ternyata tidak anti tradisi tetapi menghargai tradisi yang berlaku. Karena taat aturan yang berlaku selama aturan itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan tetap diperlukan. (MT)