Jumat 07 Agustus 2020
HOSEA – KASIH ALLAH
Hosea : – Nabi untuk Israel – Keselamatan – Istri perempuan sundal
Bacaan sabda : Hosea 3:1-5; 11:1-11
Hosea 11:1-2 “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. “Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.”
Hosea adalah nabi untuk Israel Utara yang bernubuat sebagai alat Allah untuk menubuatkan usaha terakhir memanggil umat-Nya untuk berbalik dari penyembahan berhala. Untuk itu Allah menggunakan dan menggambarkan kasih Allah kepada umat Israel dengan cara yang baru. Allah menggunakan kehidupan keluarga Hosea sebagai contoh nilai rohani untuk menjelaskan hubungan-Nya dengan umat-Nya. Ketika istri Hosea Gomer, meninggalkannya pergi berpaling kepada penyembahan baal sarat dengan persundalan bakti yang amoral, Hosea tidak berhenti mengasihinya walaupun hatinya hancur. Atas perintah Allah Hosea harus pergi mengambil tentulah menebus sebagai bukti kasih dan perhatiannya. Dengan cara demikian Allah tetap mengasihi Israel yang jelas-jelas berulang kali meninggalkan Allah lebih memilih hidup sebagai penyembah berhala.
Gomer yang berhutang dan menjadi terjual sebagai budak sebaiknya dibiarkan saja. Tetapi Hosea menebus Gomer berulangkali atas perintah Allah. Mungkin umat Allah menertawakan Hosea dan menganggapnya bodoh dengan sikap mengasihi Gomer yang sudah terkategorikan sebagai perempuan sundal. Tanpa sadar umat justru sedang menertawakan kedegilan hati mereka yang selalu gagal memberi respon yang benar kepada kasih Allah yang tidak bersyarat kepada umat-Nya. Sikap labil umat Israel ini terjadi karena tidak meningkatkan pengenalan pribadi kepada Allah. Bila Hosea berulang-ulang mengambil dan menebus istrinya yang jatuh kepada dosa moral yang sangat buruk, adalah suatu cara mengajar umat untuk semakin mengenal Allah.
Bila saudara melihat maraknya pendeta yang menjadi mualaf belakangan ini tentu bertanya ada apa ini? Tidak perlu heran, karena pendeta hanyalah suatu jabatan. Bila ada jabatan baru yang lebih cepat mendongkrak ketenaran tentu mudah saja bagi seseorang meninggalkan jabatan pendeta untuk menyambut jabatan yang baru. Tetapi bila pendeta sudah mengenal Yesus dan kuasa kebangkitannya, takkan ada alasan yang kuat untuk meninggalkan-Nya. Saat Hosea terus mengajak umat untuk mengenal Allah, hatinya juga melimpah ruah dengan kasih sayang kepada Gomer istrinya perempuan jalang yang dia sadari tidak berhak atas kasih sayangnya. Setelah Hosea memperkenalkan Allah dengan kasih-Nya yang tak bersyarat kepada umat Israel dia pergi menebus istrinya dari pasar budak sesuai perintah Allah. Demikianlah seharusnya semua hamba Tuhan yang berkhotbah, harus selalu mempraktekkan khotbahnya. (MT)
Kasih Allah itu bukan hanya sempurna tetapi kasih yang tak berkesudahan.