Kotbah 2019

Klik Di Sini Untuk Ringkasan Kotbah 2018 atau 2020


NUBUAT DAN PENGGENAPAN KELAHIRAN YESUS

Minggu 08 November  2019, oleh Pdp. Andreas Soetomo

Kejadian 3: 1-15

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan langsung menyatakan permusuhan antara ULAR/IBLIS dengan perempuan ini (Hawa).

Siapakah yang dimaksud dengan keturunan perempuan (Hawa)?

  • Dia lah YESUS yang dilahirkan hanya oleh seorang perempuan saja tanpa laki-laki.

1 Korintus 15: 55 -> Maut telah ditelan oleh kemenangan. Hei maut, di manakah kemenanganmu? Hei maut, di manakah sengatmu?

1 Korintus 15:57 “Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Yesus sudah menjadi jalan keluar bagi dosa manusia dengan menebusnya di kayu salib.

Mikha 5: 1 -> Nubuat ini ±700 tahun SM dan digenapi dalam Lukas 2: 1-7

Yesaya 7: 14 -> Nubuat ini digenapi dalam Matius 1: 23

Kejadian 12: 2-3 -> Melalui Abraham maka semua orang di muka bumi akan diberkati, tapi Abraham mempunyai umur terbatas ( 175 tahun), dan juga keberadaannya terbatas untuk bisa menjadi berkat bagi semua bangsa.

Matius 1:1 -> Ternyata Yesus adalah keturunan Abraham, maka melalui Yesus lah berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain di muka bumi.

PELAKU PENGGENAPAN NUBUAT KELAHIRAN YESUS : 

– Yusuf (Matius 1: 18-25)

Respons Yusuf : Taat melakukan seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan, yaitu mengambil Maria sebagai istrinya.

– Maria (Lukas 1: 26-38)

Respons Maria : “SesungguhnyaakuiniadalahhambaTuhan, jadilahpadakumenurutperkataanmu (malaikat).”

– Herodes (Matius 2: 13-15, 19-23)

Tuhan juga bisa memakai orang jahat sekalipun untuk menggenapi nubuat Firman-Nya.

– Kaisar Augustus (Lukas 2: 1-6)

Ia adalah kaisar Romawi pertama yang cukup berpengaruh. Tuhan juga memakai Kaisar Augustus untuk menggenapi nubuat Nabi Mikha (700SM) sehingga Yesus lahir di Bethlehem.

Tidak ada peristiwa yang kebetulan, karena semua sudah ada dalam rencana Allah (sudah dinubuatkan)”

Amin.


PEMBENTUKAN KARAKTER SEORANG MURID

Minggu 17 November  2019, oleh Pdm. Hans G. Arthanto

Ijinkan Tuhan Melembutkan Hatimu

Galatia 4:19 “Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata dalam kamu”

TUJUAN DAN PROSES : 

  • Proses Berharga
  • Serupa Kristus

Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi (Bilangan 12:3)

  • Mempercayai bahwa Tuhan bertanggung jawab memelihara hidupku, keinginanku, milik-ku dan hak-ku
  • Mempunyai “kaca mata rohani” dalam memandang hidup
  • Berserah pada kedaulatan Tuhan. “Inilah negeri yg Kujanjikan…Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana” (Ulangan 34:4)

Pilihan untuk merespon :
Bersungut-sungut, Marah Atau..  

Di dalam kehidupan kita ini, apakah kita mau mengikuti TUHAN atau ORANG LAIN atau SITUASI ?

Amin.


KEMULIAAN SEORANG MURID YANG MEMURIDKAN

Minggu 10 November  2019, oleh Pdt. Thomos Sihombing

Untuk memahami Tema ini, kita perlu mendalami:

A. Tugas Gereja Dalam Pemuridan
B. Arti Pemuridan & Memuridkan
C. Harga Sebuah Pemuridan
D. Prinsip Pemuridan

A. TUGAS GEREJA DALAM PEMURIDAN

  1. Penginjilan (Keselamatan)
  2. Penggembalaan (Memberi Makan)
  3. Pelatihan (Melengkapi)
  4. Pengutusan (Melayani)

B. ARTI PEMURIDAN & MEMURIDKAN (Nats : Matius 28:19-20, Roma 8:29, 1 Yohanes 2:6, Galatia 4:19, Efesus 4:15)

  • PEMURIDAN : Proses pertumbuhan murid menjadi seperti Yesus dalam segala hal.
  • MEMURIDKAN : Membuat murid menjadi seperti Yesus dalam sikap hati (internal) dan perilaku (external).

C. HARGA SEBUAH PEMURIDAN (Lukas 14:26-27, 33)

  1. Mengasihi Yesus lebih dari Keluarga bahkan diri sendiri (Lukas 14:26).
  2. Mengikuti kehendak Yesus lebih dari kehendak sendiri (Lukas 14:27)
  3. Mengikatkan diri pada Yesus lebih dari segala miliknya (Lukas 14:33).

Dengan demikan MEMURIDKAN : Membuat murid menjadikan Yesus yang terutama, apapun harganya.

D. PRINSIP PEMURIDAN

  1. Mulai Dengan Doa (Lukas 6:12-13)
  2. Prioritas Seorang Murid (Markus 3:13-15)
    • Menyertai Yesus – Fellowship
    • Diutus oleh Yesus – Ministry
  3. Melakukan dulu baru mengajarkan (Yohanes 13:15, 1 Korintus 11:1, Kisah Para Rasul 1:1)

MEMURIDKAN : Menjadi teladan bagi murid seperti teladan Yesus.

KESIMPULAN :

  1. Membuat Murid Menjadi Seperti Yesus:  Christ-Likeness.
  2. Membuat Murid menjadikan Yesus yang terutama, apapun harganya: Christ-Primacy
  3. Menjadi Teladan Bagi Murid Seperti Teladan Yesus: Christ-Model.

BUAH PEMURIDAN : Christ-likeness, Christ-Primacy dan Christ-Model dalam diri seorang murid Yesus.

KEMULIAAN SEORANG MURID :

  • 1 Tesalonika 2:20 “Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.”
  • Galatia 1:24 “Dan mereka memuliakan Allah karena Aku.”
  • 1 Petrus 5:4 “Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.”

Amin


KEMULIAAN SEORANG MURID YANG SEJATI

Minggu 27 Oktober  2019, oleh Pdt. Pamuji

Yoh 8:32 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.” 

  • Pertanyaan: Apakah perbedaan antara seorang Kristen dan seorang murid Kristus?
  • JawabanIstilah murid Kristus dan seorang Kristen berhubungan tetapi beda artinya.

Istilah “murid” (Kisah 13:52; 20:1; 21:4)

  • Kis 13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
  • Kis 20:1 Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia.
  • Kis 21:4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.

Istilah Yunani bagi “murid” di dalam Perjanjian Baru adalah mathetes, yang artinya lebih dari sekedar “pelajar.” Seorang murid adalah “pengikut,” seseorang yang sepenuhnya memeluk sebuah ajaran, dan menjadikannya sebagai asas kehidupannya dan perilakunya. Para Farisi membanggakan diri sebagai murid Musa (Yohanes 9:28). Pengikut Yesus dijuluki sebagai “murid” jauh sebelum mereka dijuluki “Kristen.” Pemuridan mereka dimulai ketika Yesus memanggil mereka dan mereka harus memilih untuk mengikuti Dia (Matius 9:9).

Yesus menggunakan istilah murid, tetapi tidak pernah menyebut orang Kristen.

  • Gereja mula-mula mempunyai julukan lain bagi diri mereka, seperti “murid” (Kisah 13:52; 20:1; 21:4)
  • Seorang murid Kristen sejati adalah orang yang mempercayai Kristus dan memiliki kehidupan baru oleh karena Roh Kudus berdiam dalam dirinya. Karena Ia mengasihi Kristus, seorang Kristen akan menjadi murid yang taat (Yohanes 14:15). Paulus menggambarkan realita seorang murid Kristus: “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:19-20).

Istilah “Kristen” (Kisah 11:26).

Pertama kali julukan Kristen digunakan ditemukan dalam kitab Kisah Para Rasul: “…Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah 11:26).

CIRI-CIRI MURID KRISTUS YANG SEJATI

1 – MEMIKUL SALIB DAN MENYANGKAL DIRI

Mat 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

  • Salib bukanlah suatu kelemahan jasmaniah atau penderitaan mental. Salib adalah suatu jalan sempit yang dipilih oleh seseorang menurut kehendak hatinya sendiri. Itu merupakan “suatu jalan di dalam dunia ini yang di mata dunia adalah memalukan dan dicela” (C.A. Coates). Salib melambangkan malu, penganiayaan, dan pencercaan yang dilemparkan oleh dunia ini ke atas Anak Allah, dan yang akan dilemparkannya juga kepada semua orang yang berani melawan arus dunia ini.
  • Menyangkali dirinya berarti menaklukkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita tidak memunyai hak dan kuasa lagi atas diri sendiri. Hal itu berarti diri kita turun dari takhtanya. Intinya ditekankan dalam perkataan Henry Martyn, yaitu: “Tuhan, biarlah saya tidak memunyai kehendak apa-apa lagi dari diri saya sendiri, atau menganggap kesejahteraan sesungguhnya itu berasal dari lahiriah saja, tetapi….”

2 – KASIH YANG SEJATI KEPADA YESUS

Luk 14:26 Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” 

Hal ini tidak berarti kita harus membenci dan berseteru dengan keluarga kita, tetapi ini berarti bahwa kasih kita kepada Kristus harus lebih agung dan mulia. Sebenarnya yang paling sulit di dalam tuntutan ini adalah “bahkan nyawanya sendiri”. Cinta diri sendiri adalah rintangan yang paling besar dalam menjadi murid. Nanti sesudah kita menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada-Nya, barulah kita berada di tempat yang dikehendaki-Nya bagi kita.

3 – SALING MENGASIHI

Ini adalah kasih yang menghormati orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri. Itu adalah kasih yang menutupi kesalahan-kesalahan orang lain. Itu adalah kasih yang sabar dan murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (1 Korintus 13:4-7). Tanpa kasih ini, maka kemuridan itu akan menjadi ilmu kebatinan yang dingin dan tidak menyalahi hukum (legalistik) saja.

4 – BERPEGANG TEGUH FIRMAN TUHAN

Yoh 8:32 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.”

Untuk menjadi murid yang sesungguhnya, kita harus memiliki keteguhan hati. “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (Lukas 9:62). Kristus menghendaki supaya mereka yang mau mengikut Dia harus berada dalam ketaatan.

5 – MENINGGALKAN SEMUANYA DAN MENGIKUT DIA

Luk 14:33 “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”

  • Ini adalah syarat yang paling tidak populer daripada syarat-syarat Kristen dalam hal menjadi murid, dan ternyata ini adalah ayat yang paling tidak disukai di dalam Alkitab. Para sarjana teologi dapat memberikan seribu macam alasan kepada Anda. Tetapi murid-murid menerima perkataan Tuhan Yesus.
  • Apakah artinya meninggalkan segala sesuatu yang dipunyainya? Itu berarti meninggalkan semua kepunyaan kebendaan yang tidak mutlak perlu, dan mempergunakannya dalam penyebaran Injil. Orang yang meninggalkan semuanya tidak menjadi gelandangan, sebab ia harus bekerja keras untuk keperluannya dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri. Tetapi karena menjadi murid itu adalah mendahulukan kepentingan Kristus, maka ia mempergunakan segala sesuatu yang melebihi keperluan utamanya untuk pekerjaan Tuhan, dan berharap kepada Tuhan untuk masanya yang akan datang.

KEMULIAAN MURID YANG SEJATI

1 – TURUT DALAM KEMULIAAN YESUS

Yoh 17:22  Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Yoh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

  • Yesus berdoa orang percaya dimuliakan Ada banyak pengulangan di Ayat 22 dan 23 yang sebelumnya sudah ada di ayat 20-21. Di kedua tempat, Yesus berdoa bagi persatuan di antara orang-orang percaya dan kesatuan ini didasarkan pada kesatuan Bapa dan Anak. Tujuannya juga sama, agar dunia tahu bahwa Bapa mengutus Anak. Mari kita memusatkan perhatian kita pada unsur-unsur baru yang muncul di dalam ayat ini.
  • Elemen tambahan pertama adalah bahwa “kemuliaan” yang Bapa berikan kepada Yesus, Yesus juga  telah diberikan kepada orang-orang percaya di dalam Dia. Apa yang dimaksudkan dengan “kemuliaan”? Kemuliaan Bapa memberikan Anak adalah kemuliaan kerendahan hati di dalam inkarnasinya, yang berpuncak dalam pemuliaan Anak di dalam penyaliban dan sekaligus kemuliaan umat-Nya yang  bangkit dan ditinggikan.
  • Inkarnasi Yesus bertujuan untuk memuliakan Bapa, kehidupan dan pelayanan-Nya,  kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya adalah bagian dari kemuliaan-Nya (Yohanes 12:23; 13: 31-32; 17: 1). Kemuliaan Yesus adalah kemuliaan di dalam kehambaan-Nya dan di dalam korban pelayanan yang telah diberikan kepada murid-murid-Nya. Seperti Yesus dimuliakan oleh-Nya ketika Ia datang ke dunia ini, ditolak oleh manusia dan dihukum mati, maka murid-murid-Nya juga akan diberikan kemuliaan yang sama, kemuliaan di dalam menderita demi Kristus.
  • Transfigurasi kemuliaan ; Petrus Yakobus ,Yohanes melihat Yesus , Musa dan Elia

Petrus, Yakobus, dan Yohanes diberi kesempatan untuk mencicipi “kemuliaan” Allah ini pada peristiwa transfigurasi Yesus. Tidak lama kemudian, Rasul Yohanes memiliki visi di mana ia melihat lebih banyak lagi kemuliaan surgawi, yang ia gambarkan bagi kita dalam Kitab Wahyu (Why 1: 9). Paulus juga telah diberi kesempatan memandang sekilas kemuliaan (2Kor 12: 1). Tetapi untuk semua murid Tuhan sekalipun belum pernah memandang kemuliaan Allah seperti beberapa rasul, kita akan memandang kemuliaan Allah kelak ketika kita bersama dengan Tuhan kita di sorga.

2 – PENDERITAAN KARENA KRISTUS

Kemuliaan Yesus terlihat melalui penderitaan dan  kematian-Nya di kayu salib.

Mat 16:24 “Setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya,memikul salibnya dan mengikut Aku” 

  • Kemuliaan Yesus terlihat melalui penderitaan dan  kematian-Nya di kayu salib. Tidak heran Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk memikul salib mereka:
  • Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Kemuliaan-Nya untuk menderita dan mati, dan itu adalah hak istimewa dan kemuliaan kita juga, untuk “memikul salib.”

Floyd McClung pendiri dan direktur all Nations Institute Trinidad, Colorado. Gairah Misi: Kerelaan untuk menderita dan mengorbankan apapun demi melihat nama Kristus di permuliakan di antara segala bangsa.

3 – MELAKUKAN PEKERJAAN YANG YESUS LAKUKAN

Yoh 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; Yoh 15:8  Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Yesus ingin agar para pengikut-Nya melakukan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya.

  • “Pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar” itu meliputi baik pekerjaan membawa orang kepada Kristus maupun mengadakan mukjizat-mukjizat. Kenyataan ini tampak dalam cerita-cerita di Kisah Para Rasul (Kis 2:41,43; 4:33; 5:12) dan dalam pernyataan Yesus
  • Alasan mengapa hal ini dapat terjadi ialah karena Yesus akan pergi kepada Bapa untuk mengirim kuasa Roh Kudus (lih. ayat Yoh 14:16Yoh 16:7Kis 1:8; 2:4) dan menjawab doa dalam nama-Nya (ayat Yoh 14:14). Pekerjaan para rasul akan “lebih besar” dalam jumlah dan jangkauan.

4 – DI SORGA BERSAMA YESUS

Yoh 17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Yesus sangat ingin mereka bersama-Nya, dan itulah yang Dia doakan di dalam ayat 24. Mereka tidak akan melihat kemuliaan surgawi-Nya sampai mereka berada di surga bersama-Nya. Inilah yang Yesus minta kepada Bapa untuk membawa murid-murid-Nya bersama-Nya di surga, sehingga mereka dapat melihat kemuliaan surgawi-Nya.

PENUTUP

Murid Kristus yang sejati : 

    • Rela menderita dan mengorbankan apapun demi melihat nama Kristus di permuliakan di antara segala bangsa.
    • Murid Kristus Sejati,yang menjadikan hati Allah bagi dunia yang terhilang sebagai pokok inti agenda pelayanannya.

Kemuliaan Murid Kristus yang sejati : 

    • Turut dalam kemuliaan Yesus
    • Melakukan Pekerjaan yang Kristus lakukan
    • Di Sorga Bersama Yesus

Amin.


SIAPA YESUS DALAM KITAB YOHANES ?

Minggu 22 September 2019, oleh Bpk. Naftali Untung (IR-2)

Yohanes 20:30-31 “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

  • DIA → Yesus yang diurapi.
  • DIA → YesusAnak Allah.

MempercayaiJanji KehidupanKekal

Bukti Bahwa Dia Anak Allah Yang Diurapi :

  • Dia ada sebelum segala sesuatu ada (Yohanes 1:1-2). Dia menjadikan segala sesuatu (Yohanes 1:3-4)
  • Dia memberikan Surga dan membawa serta tinggal bersama-sama di Surga (Yohanes 14:1-6)
  • Dia Sumber Mujizat. Ada 7 mujizat dalam kitab Yohanes :
    1. Air menjadi anggur (2:1-11).
    2. Yesus menyembuhkan anak pegawai istana (4:46-53).
    3.  Penyembuhan kolam Betseda (5:1-18).
    4.  Memberi makan 5.000 orang (6:1-15).
    5.  Yesus berjalan di atas air (6:16-21).
    6.  Orang buta melihat (9:1-41).
    7.  Lazarus dibangkitkan (11:1-44).

Amin.


MENGAPA PEMURIDAN MENJADI GAYA HIDUP ORANG PERCAYA/GEREJA ?

Minggu 22 September 2019, oleh Bpk. Naftali Untung (IR-1)

Manusia + Yesus → Pertobatan → Dimuridkan → Dewasa → Tanggung Jawab

A. Pemuridan adalah perintah / amanat agung Yesus Kristus (Mat. 28:18)

  • Yesus → Memuridkan 12 Rasul
  • Paulus → Timotius, Epafroditus, Akwila, Epafras, Erastus, dll
  • Nabi-Nabi dalam PL

B. Kekristenan Tidak Menghasilkan PengikutTetapi Murid

  • Pemuridan itu proses yang panjang
  • Pemuridan berbicara kualitas (kualitas iman, karakter, pelayanan)

Yohanes 6:1-66 – Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

C. Pemuridan Akan Berdampak Kepada Kedewasaan Penuh, Tingkat Pertumbuhan Atau Pengenalan Akan Kristus Yang Maksimal, Tidak Terpengaruh Oleh Dunia (Pengajaran Lain) Efesus 4:1-11

Amin.


MERUBAH MASA-MASA SULIT MENJADI BERKAT

Minggu 08 September 2019, oleh Pdt. Robinson Nainggolan

Ayat Mas 1 Raja-raja 17:7-16

Hal-hal yang perlu kita perhatikan :

  1. Kadang-kadang Tuhan mengijinkan masa-masa sukar terjadi dalam hidup kita. Kita tidak perlu/boleh bersungut-sungut, karena Tuhan mempunyai rencana yang indah buat hidup kita.
  2. Percayalah bahwa Tuhan perduli akan kebutuhan kita.
  3. Perlu ketaatan untuk mengalami berkat melimpah.
  4. Pegang teguh Firman Tuhan dan peliharalah urapan Roh Kudus.
  5. Berani berkorban untuk pekerjaan Tuhan dan hamba-hamba Tuhan.

Amin.


MEMBANGUN KEBIASAAN ILAHI (Memuridkan Sebagai Gaya Hidup)

Minggu 01 September 2019, oleh Pdm. Hans G. Arthanto

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yg telah Kuperintahkan kepadamu.  Dan ketahuilah, Aku menyertaimu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20)

Contoh yang sederhana adalah NGOPI sudah menjadi kebiasaan pada umumnya. Begitu juga kita sebagai Anak Tuhan juga harus menjadikan Memuridkan Menjadi Kebiasaan.

Proses Memuridkan dapat dibagi dalam beberapa bagian :

  1. Jauh dari Kristus (Belum Mengenal Yesus)
  2. Dekat pada Kristus (Percaya Yesus dan Dibaptis)
  3. Menjadi seperti Kristus (Bertumbuh sampai Dewasa)

Menjadi Murid Kristus :

  • Berpusat pada Kristus, berpusat pada Aku
  • Perubahan Hidup, program multiplikasi

Mengikut Yesus membutuhkan suatu proses :

  1. Mengenal Yesus
  2. Mengasihi Yesus
  3. Melayani Yesus
  4. Makin menjadi seperti Yesus

Memuridkan itu terbagi dalam 2 bagian utama :

  1. Bagian Tuhan : pekerjaan Roh Kudus dan pekerjaan Firman.
  2. Bagian Manusia : kontak, bersaksi, dan melayani, mengajar, beri teladan.

Adakah hal lebih penting dari memuridkan? Apakah yang dibutuhkan untuk mengubah hidup orang? Baca 2 Korintus 3: 2-6

Contoh kesaksian kisah perubahan hidup seorang triad mafia Hongkong Teddy Hung, yang menjadi saksi hidup Kristus karena pengalaman-pengalaman dalam perubahan hidupnya.

Menjadi MURID dan MEMURIDKAN adalah hal yg penting dalam hidupku, sebagai kebiasaan sehari-hari.

Amin.


MEMILIH UNTUK RENDAH HATI

Minggu 11 Agustus 2019, oleh Pdt. M. Tampubolon

Ayat Mas Markus 10:35-45

Ketangguhan dan kebesaran seseorang tidak diukur dari kepemimpinan, kekuasaan atau prestasi seseorang melainkan dari sikap hati dan kerendahan hati yang ingin sungguh-sungguh hidup bagi Allah dan menjadi pelayan Tuhan dan sesama.

Kerendahan hati yang menuntun kepada kehendak Tuhan tidak akan pernah tergiur kepada kehormatan, kedudukan dan pahala kebendaan. Ketika Tuhan Yesus mengatakan “Barangsiapa ingin menjadi tangguh, kuat dan benar hendaklah ia menjadi pelayan” (Markus 10:43)

Dengan demikian bila mau menjadi seorang yang tangguh dan besar harus memilih untuk menjadi pelayan rendah hati.

Ada 3 hal yang perlu kita ketahui bila kita mengarahkan diri atau memilih menjadi rendah hati, yaitu :

1 – KERENDAHAN HATI ADALAH KARAKTER YESUS

a. Yesus sendiri menyatakan diri rendah hati (Matius 11:29)

b. Rendah hati tidak mudah dimengerti untuk memperjelas rasul Paulus menjadikan Yesus sebagai contoh (Filipi 2:5-8). Rendah hati adalah kesengajaan menurunkan diri dari ketinggian.

c. Rendah hati bukanlah suatu karakter yang popular dan menarik di hadapan manusia.

2 – UMUMNYA KITA MENGAGUMI ORANG YANG RENDAH HATI, TETAPI PADA UMUMNYA KITA TIDAK INGIN MENJADI ORANG YANG RENDAH HATI.

a. Karena rendah hati itu berat, tidak menyenangkan dan tidak terkenal.

b. Rendah hati itu biasanya menempatkan diri pada posisi di bawah dan dibelakang.

3 – RENDAH HATI BUKANLAH PANDANGAN RENDAH ATAS DIRI SENDIRI

a. Pandangan jujur kepada diri sendiri (Matius 5:3)

b. Mampu melakukan hal-hal yang besar tetapi tidak pernah merasa besar

c. Biasanya bercita-cita tinggi walaupun tidak menginginkan hidup di ketinggian

William Barclay menyatakan kerajaan Kristus dibangun di atas sikap rendah hati dan Yesus adalah batu penjurunya. Sesungguhnya dunia sudah tidak membutuhkan lagi banyak primadona seperti hamba Tuhan yang hebat-hebat tetapi dunia sedang membutuhkan hamba-hamba dan pelayan-pelayan yang rendah hati.

Waktunya kita memilih menjadi seorang yang rendah hati, jangan lagi merusak dunia dengan kesombongan.

Amin.


MEMURIDKAN SEBAGAI GAYA HIDUP

Minggu 04 Agustus 2019, oleh Pdp. Kiran Tjandra

GAYA HIDUP. Pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat. Gaya hidup adalah Pola tingkah yang dilakukan secara berulang dan terus menerus menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada diri seseorang.

Memuridkan Adalah Amanat Agung.

Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Pemuridan bisa dan seharusnya dilakukan melalui kehidupan pribadi kita sehari-hari. Ini yang dinamakan : MEMURIDKAN SEBAGAI GAYA HIDUP.

Memuridkan orang lain melalui pola tingkah yang kita lakukan secara berulang dan terus menerus sebagai suatu kebiasaan yang melekat pada diri kita :

1 – PEMURIDAN DI TENGAH KELUARGA

Ulangan 6:6-9 (TB) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Amsal 22:6 (TB) Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

Kalau kita tidak memuridkan mereka, DUNIA sudah siap utk memuridkan mereka.

Kolose 3:18-22 (TB) Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.

2 – MEMURIDKAN ORANG DI SEKITAR KITA

Matius 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

1 Petrus 2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

Efesus 5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif..

HIDUP KITA adalah ALKITAB Yang Terbuka.

Amin.


MEMURIDKAN

Minggu 28 Juli 2019, oleh Pdt. Sadrakh Sugiono

Ada 5(lima) P yang perlu diperhatikan :

  1. PRESENSI
    Kehadiran kita di manapun kita berada, kita menunjukkan Gaya Hidup sebagai Murid Yesus.
    (Kesaksian Hidup sebagai murid YESUS). Memberitakan Injil melalui perbuatan sehari-hari.
  2. PROKLAMASI
    Memberitakan Injil dengan Menjawab Pertanyaan.
  3. PERSUASI
    Mengajak orang untuk mengenal Yesus.
  4. PRAYER : Berdoa untuk seseorang sehingga orang tsb menerima Yesus menjadi Tuhan nya.
  5. POWER : Markus 16:17-18.

Orang yg Beriman :
Percaya.
– Taat.
– Berserah.
– Setia.

Amin.


PERBEDAAN “PENGIKUT” DAN “MURID”

Minggu 23 Juni 2019, oleh Pdt. Budi Prayitno

Yesaya 50:4-5

Kita dipanggil untuk menjadi Murid dan bukan Pengikut :

  1. Pengikut lebih memikirkan diri sendiri, tp murid mau berkorban (Yoh 6:26)
  2. Pengikut tidak mau bertumbuh, tapi Murid mau belajar menjadi dewasa (Bertumbuh dalam komsel)

Yang harus dimiliki oleh seorang Murid :

  1. Miliki kesadaran dan kita ditentukan menjadi berkat
  2. Miliki kepekaan akan suara Tuhan
  3. Miliki kerendahan hati dan penundukan diri (Yesaya 50:5)

Amin.


KEHIDUPAN MURID SEJATI

Minggu 31 Maret 2019, oleh Pdp. Andreas Soetomo

Matius 28:19, Ibrani 5:12-14, Yohanes 14:26

Ada beberapa hal tentang murid-murid Tuhan Yesus, yaitu :

** MURID YESUS YANG MENGALAMI KEGAGALAN

  • Yudas Iskariot. 
    • Mengkhianati Guru-Nya (Yesus) dan menjual-Nya seharga 30 keping perak (Matius 26:15)
    • 30 keping perak kurang lebih sama dengan $19,2 atau 4 bulan gaji buruh ahli pada zaman itu dan dapat digunakan  untuk membeli tanah pekuburan / Tanah Tukang Periuk (Matius 27:5).
    • Dalam Matius 27:3 pada waktu Yudas mengetahui bahwa Yesus dijatuhi hukuman mati, maka Yudas menyesal, namun bukannya bertobat melainkan bunuh diri (Matius 27:5)
  • Petrus (Simon).
    • Menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok dengan mengatakan tidak mengenal-Nya (Matius 26:69-75). Padahal sebelumnya ia yakin tidak akan menyangkal Yesus (Matius 26:31-35).
    • Kemudian ia menyesal, menangis dengan sedihnya (ayat 75)

Yudas dan Petrus telah sama-sama mengalami kegagalan untuk menjadi murid yang sejati, namun respon mereka berbeda. Yudas menyesal namun ia bunuh diri, sementara Petrus menyesal namun kemudian mengalami perubahan drastis setelah dipenuhi Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:14-40 ->Kotbah Petrus) sehingga 3000 orang bertobat dan dibaptis.

Sebagai murid Yesus, kita harus selalu dipimpin oleh Roh Kudus sehingga mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita dan Roh Kudus juga yang akan menolong kita saat mengalami kegagalan.

** MURID YANG SEJATI

  • Dorkas (Bahasa Yunani) / Tabita (Bahasa Aram). Kisah Para Rasul 9:36-39 menjelaskan bahwa Dorkas adalah satu-satunya wanita yang disebut sebagai murid Yesus karena :
    • Berbuat kebaikan dan memberi sedekah adalah gaya hidup Dorkas (ayat 36)
    • Ketika Dorkas mati, dia menjadi kesaksian bagi banyak orang (ayat 39)
    • Kebangkitan Dorkas membawa banyak orang menjadi percaya kepada Yesus (ayat 42)

KESIMPULAN :

  1. Hidup seorang murid sejati bisa saja gagal, namun harus segera bangkit kembali dan melakukan langkah atau tindakan yang tepat.
  2. Hidup seorang murid sejati harus senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga mengerti rencana Tuhan dalam hidupnya.
  3. Hidup seorang murid sejati harus terus belajar dalam hidupnya, agar hidupnya memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

Amin.


HIDUP SEORANG MURID SEJATI (MENURUT SURAT ROMA 12:9-21) (IR-2)

Minggu 24 Februari 2019, oleh Pdt. Yuel Sumarno

Mengajarkan kepada kita tentang bagaimana menjalani hidup sehari hari sebagai SEORANG MURID SEJATI setelah memahami surat Roma 12:1-2

1 – Hidup Mengasihi orang janganlah pura-pura (Ay. 9-10)

Dari ayat ini ada Indikasi bahwa masih ada jemaat Roma memiliki kasih yang pura-pura. Paulus ingin jemaat Roma dapat saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Bila kasih yang dinyatakan tidak tulus maka walaupun memiliki tubuh yang baik tetap tidak ada artinya.

2 – Hidup Semangat dalam melayani Tuhan (ay. 11-12)

Paulus menyadari bahwa hidup seorang murid dalam melayani bisa terjadi banyak gesekan. Karena itu Paulus menasehati jemaat Roma, dalam keadaan apapun mereka harus tetap rajin melayani, tidak boleh kendor. Biarlah Roh tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Walaupun ada kesulitan tetapi tetap semangat dalam melayani Tuhan. Hal terpenting adalah tetap tekun berdoa. Berdoa berarti tetap bersandar pada Tuhan. Harus tetap sabar menghadapi semua permasalahan yang ada. Tubuh yang baik dan dapat memberikan makna bila tetap semangat dalam melayani Tuhan.

3 – Hidup Senantiasa menjadi saluran berkat bagi orang lain (ay.13-15)

Paulus ingin kita bukan hanya dalam suasana hati senang dan hidup berlimpah baru menjadi saluran berkat bagi orang lain. Tapi ia ingin setiap saat hidup kita harus menjadi saluran berkat bagi orang lain. Ketika ada orang-orang di sekeliling kita membutuhkan bantuan kita, kita harus segera memberikan bantuan kepada mereka. Paulus menggunakan kalimat “usahakanlah diri untuk selalu memberikan tumpangan”. Paulus bahkan menasehatkan kita harus memberkati orang yang menganiaya kita. Bagaimana kita memberkati orang yang melukai kita? Sangat sulit, tetapi untuk menjadikan hidup yang memberi makna maka kita harus belajar dan berusaha untuk melakukannya.

4 – Hidup Menguasai diri. Ay. 16-21

  • Penguasaan diri menjadi kunci kemenangan bagi seorang murid ketika menghadapi persoalan. Dalam keadaan apapun mereka tetap dapat menyatakan hidup yang mampu mengakui kebesaran dan keajaiban Tuhan.
  • Seorang murid harus mampu menguasai diri supaya jangan menganggap diri mereka pandai.
  • Menguasai diri supaya tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
  • Selalu hidup dalam perdamaian dalam segala kondisi, jangan menuntut pembalasan, akhirnya dengan penguasaan diri kita dapat mengalahkan kejahatan dengan kebaikan dan kita bisa berdoa (1 Pet. 4:7).

Beberapa Lagu Rohani Yang Terkait :

  • Karna begitu Allah cinta dunia
  • Hingga diberikannya anak-Nya yang tunggal
  • Supaya yang percaya jangan binasa
  • Melainkan beroleh hidup kekal

Hidup Seorang Murid Sejati harus menghasilkan “CINTA” :

  • C  = Care
  • I   =  Integritas
  • N =  Need Sacrifice
  • T  =  Totality
  • A =   As a Team

HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN (Lagu Rohani)

  • Hidup ini adalah kesempatan
    Hidup ini untuk melayani Tuhan
    Jangan sia-sia kan waktu yang Tuhan beri
    Hidup ini hanya sementara
  • Reff
    Oh Tuhan pakailah hidupku
    Selagi aku masih kuat
    Bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi
    Hidup ini sudah jadi berkat

Amin.


HIDUP SEORANG MURID SEJATI (IR-1)

Minggu 24 Februari 2019, oleh Pdt. Yuel Sumarno

PENDAHULUAN

  • Alkitab mengatakan bahwa SEORANG MURID SEJATI pasti memahami bahwa Allah telah menentukan dirinya “dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya”
  • Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,  mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung  di antara banyak saudara. (Rom 8:29)
  • Membuat kita menjadi serupa seperti Kristus adalah pekerjaan Allah. Dia akan meneruskannya sampai akhir
  • Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Fil 1:6)

PEMBAHASAN

Ada 3 hal yang berkontribusi agar kita bisa menjadi MURID YANG SEJATI:

  1. Berserah diri kepada Allah
  2. Merdeka dari dosa
  3. dan Pertumbuhan rohani

1 – BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH

Menjadi murid Yesus yang sejati merupakan hasil dari berserah diri kepada Allah.

Roma 12:1-2. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,  supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan gyang hidup , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia iini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan  kepada Allah dan yang sempurna.

  • Ketika Yesus berkata, “Ikutlah Aku,” Lewi segera meninggalkan meja cukainya (Mrk 2:14).
  • Seperti yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis, Ia harus makin besar; tetapi aku harus makin kecil (Yoh 3:30).

2-  MERDEKA DARI DOSA

  • Menjadi murid Yesus adalah hasil kemerdekaan dari dosa.
  • Karena Yesus menjalani kehidupan tanpa dosa, maka kita harus semakin menganggap diri kita sudah “mati bagi dosa hidup bagi Allah” (Rom 6:11).
  • Jika kita menjalani kehidupan yang mengejar kekudusan, maka kita akan menjadi semakin seperti Yesus. Karena itu adalah tujuan utama dari murid yang sejati.
  • (Rom 6:1-14).
  • Orang memiliki keteladanan-Nya dalam hal ketaatan (Yoh 15:10)
  • kasih yang mau berkorban (Yoh 15:12-13)
  • dan kesabarannya dalam menanggung penderitaan (1 Ptr 2:19-23).

3 – BERTUMBUH IMAN DALAM YESUS

  • Menjadi serupa seperti Yesus adalah hasil dari pertumbuhan iman kepada Tuhan Yesus.
  • Ketika kita pertama kali diselamatkan, kita belum matang dalam hal kebijaksanaan dan pengetahuan.

1 Yohanes 2:1-6 “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (ayat 6)

Karakteristik seorang murid sejati seperti Yesus  ditandai enam elemen hidup hal ini diakronimkan (disingkat) dalam kata MANTAP:

  • M  : Melayani
  • A  : Andalkan
  • N  : Nantikan
  • T  : Taat
  • A  : Ampuni
  • P  : Penuh

DEFINISI

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan kata “mantap” sebagai “tetap hati, kukuh, kuat, tidak berubah, stabil, aman dan tidak goyah.”
  • Mantap  dalam konteks murid dapat diartikan murid  yang  ada pada ketetapan hati , kukuh, kuat, stabil, tidak berubah dalam kesetiaannya pada Tuhan, tidak goyah oleh keadaan apapun karena memiliki rasa aman di dalam Tuhan Yesus Kristus.

1 – MELAYANI SEBAGAI GAYA HIDUP

Kebesaran sejati tidak terletak pada jabatan yang dimiliki, tetapi pada kesediaan untuk melayani  (Matius 20:25-28). Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusiadatang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang .”

2 – ANDALKAN TUHAN DALAM SEGALA PERKARA

Menjadi Murid seperti Yesus hanya bisa terjadi kalau mengandalkan Tuhan Yesus Kristus dalam segala perkara (Yeremia 17:6-8). Diberkatilah orang yang mengandalkanTUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,   dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering,  dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. 

3 – NANTIKAN TUHAN DALAM DOA, PUASA, PUJIAN , DAN PENYEMBAHAN

  • Orang yang merasa dirinya hebat, pintar dan kuat akan berjalan dengan kekuatannya sendiri.
  • Orang yang rendah hati akan terus belajar menantikan Tuhan dalam doa, puasa, pujian dan penyembahan.

4 – TAATILAH FIRMAN TUHAN

Murid yg Mantap  bisa berjalan dalam terang  Firman Tuhan.

“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu”. Matius.7:24

5 – AMPUNILAH SEMUA ORANG YANG MENYAKITI

Konflik internal terjadi disebabkan sakit hati dan ambisi untuk berkuasa dalam sesuatu  tapi tidak tercapai. Karena tak tercapai, kemudian ngambek dan membuat huru-hara. Solusi untuk penyelesaian masalah sakit hati hanya dengan saling mengampuni

6 – PENUH SELALU DENGAN ROH KUDUS

Orang yang mabuk anggur tidak bisa melayani dengan maksimal menuju pertobatan yang sejati sebab dia sendiri pun tidak pernah bertobat dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.

“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus” (Efesus 5:18).

PENUTUP : Karakteristik seorang murid sejati seperti Yesus  salah satunya ditandai enam(6) elemen hidup. Ini betul betul menjadi gaya hidup kita : MANTAP ! Amin