Kamis 26 Oktober 2023
IMAN YANG SEJATI KEPADA YESUS
Bacaan Sabda : Matius 15:21-39
“Kata perempuan itu: ”Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” (Matius 15:27-28)
Seorang perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus menunjukkan iman yang sungguh-sungguh kepada Yesus. Dia berkata kepada Yesus “Kasihanilah aku ya Tuhan anak Daud”, memberi sedikit penjelasan bahwa dia adalah seorang yang sudah percaya kepada Allah seperti keyakinan orang Yahudi sehingga dia memanggil Yesus sebagai anak Daud. Kemudian perempuan Kanaan ini sudah sering melihat perbuatan-perbuatan Yesus sehingga dia menyimpulkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi dia datang memohon pertolongan kepada Yesus untuk mengusir setan dari anaknya yang kerasukan sudah dengan keyakinan yang benar kepada Yesus. Itulah sebabnya keyakinannya betul-betul diuji :
- Ujian pertama adalah Yesus sama sekali tidak menjawabnya, tetapi dia tidak berhenti berseru kepada Yesus.
- Ujian kedua adalah datang dari murid-murid Yesus yang mencoba menghentikannya dan meminta Yesus mengusirnya. Perempuan Kanaan tidak mundur, tetapi terus berusaha mendekati Yesus.
- Ujian ketiga adalah melalui pernyataan Yesus bahwa dia tak layak menerima pertolongan Yesus bahkan jatah anak tak mungkin diberikan kepada anjing.
Dalam hal ini dia disamakan dengan anjing. Perempuan Kanaan ini tidak melawan. Pengakuan imannya bahwa Yesus adalah Tuhan bersumber dari pemahaman dan pengenalannya kepada Tuhan. Baginya Yesus berdaulat mengatakan apa saja, dan apa yang dikatakan Yesus pasti benar karena Dia adalah Tuhan. Suatu jawaban perempuan Kanaan ini sangat mengagumkan Yesus “Benar Tuhan namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”. Dia menyadari bahwa apapun itu bila sumbernya dari Tuhan dia pasti bahagia untuk menerimanya. Yesus segera menjawab “Hai Ibu besar imanmu jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki”. Dan seketika itu anaknya sembuh.
Ibu mempunyai iman yang besar berarti dia mempunyai iman yang kuat dalam pengertian tak terpatahkan oleh kekuatan apapun. Kemudian dia mempunyai iman yang bulat artinya tak terganggu oleh berbagai hambatan apapun karena tekadnya sudah sebulat atau sepenuh hati sehingga tak terhentikan oleh apapun. Akhirnya adalah bahwa iman perempuan ini besar karena imannya sudah teruji. Ujian kepada perjalanan imannya justru datang dari orang-orang yang seharusnya mendukungnya, tetapi dia tetap maju. (MT)