Rabu 13 September 2023
PENGLIHATAN SEBAGAI NUBUAT
Bacaan Sabda : Zakaria 3:1-10
“Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini.” (Zakaria 3:7)
Allah sangat selektif memilih penglihatan yang ditunjukkan kepada nabi Zakaria, agar mudah dipahami orang Yehuda yang baru saja pulang dari negeri pembuangan. Zakaria melihat imam besar Yosua tokoh yang sedang fokus mengajar umat agar kembali menata diri sebagai umat pilihan Allah, Yosua mewakili orang Yehuda sedangkan iblis berada di sebelah kanannya untuk mendakwanya. Si iblis menuduh Yosua sebagai sikap iblis menghalangi pembangunan bait suci. Jadi bila secara kasat mata orang Yehuda melihat orang Samarialah yang menghalangi pembangunan bait suci, ternyata iblislah yang berada di balik semuanya. Iblislah yang menjadi musuh sesungguhnya, si pendakwa yang berusaha mengalahkan umat-Nya. Dalam penglihatan itu imam Yosua tak mampu mengalahkan iblis karena dia berpakaian kotor. Allah sendirilah yang mengusir iblis karena umat-Nya adalah alat di tangan Allah untuk menyelesaikan rencana-Nya. Yehuda diibaratkan bagaikan puntung yang ditarik dari api. Api adalah melambangkan penderitaan Yehuda dalam pembuangan di Babel. Dan sesungguhnya penderitaan itu adalah hal yang diijinkan Allah menuntun Yehuda agar tidak terhilang dalam dominasi penyembah berhala. Bila Yehuda tetap di Yerusalem mereka akan musnah dan iman akan sirna. Itulah sebabnya Allah mengijinkan mereka terbuang ke Babel sebagai cara Allah mendisiplin umat-Nya.
Selanjutnya pakaian Yosua yang kotor dan dikenakan pakaian pesta dengan serban yang bersih melambangkan Allah telah memulihkan umat-Nya. Dan umat yang dipulihkan itu bila hidup sesuai dengan firman Allah maka akan dilayakkan Allah dan dipakai untuk memimpin umat di bait Allah. Jadi firman Allah kepada imam Yosua dan umat Yehuda adalah janji abadi yang berlaku juga untuk gereja-Nya. Bila umat-Nya atau orang percaya hidup taat Firman akan selalu leluasa menghampiri Bapa di surga melalui doa.
Kedatangan sang tunas yaitu Mesias adalah merupakan janji bagi umat Yehuda tetapi bagi kita adalah janji yang sudah digenapi. Pedang yang bermata tujuh adalah lambang Kristus yang merupakan janji bagi Yehuda tetapi bagi kita adalah merupakan janji yang sudah tergenapi. Bila umat Yahudi dibahagiakan oleh janji itu, tentu buat kita yang sudah menikmati penggenapan janji itu haruslah jauh lebih bersukacita memuliakan-Nya. (MT)