Kamis 30 Maret 2023
MAZMUR DOA
Bacaan Sabda : Mazmur 118:1-29
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata: ”Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya! Biarlah kaum Harun berkata: ”Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya! Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: ”Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” (Mazmur 118:1-4)
Tuhan patut dipuji karena kasih setianya abadi bagi umat-Nya. Seluruh pemazmur dalam segala keadaan dan kondisi tetap saja bermazmur dan menganjurkan selalu memuji, menyembah dan bersyukur kepada Allah. Kalimat “bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” merupakan kalimat terakhir yang dinyanyikan Yesus di taman Getsemani di mana Yesus ditangkap menuju kematian-Nya (Matius 26:30).
Dalam menyanyikan Mazmur doa ini adalah saat Yesus akan menderita. Dia menghampiri Bapa di surga dengan pengakuan bahwa Allah Bapa tidak pernah lepas dari kasih setia-Nya. Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus menyertainya sebagai sikap meminta dukungan dari saudara-saudara atau murid-Nya untuk bersatu dalam doa. Yesus juga tetap membuat pengakuan bahwa Bapa yang setia tetap memebri perhatian kepada-Nya saat penderitaan-Nya. Diperkirakan juga kalimat “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” adalah merupakan nyanyian yang akan dinyanyikan menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali pada akhir zaman. Bila Mazmur pujian dan doa inilah yang dinyanyikan Yesus pada saat menyosong penderitaan-Nya kira-kira bagaimanakah perasaan dan pikiran Yesus saat menyanyikan-Nya.
Mazmur 118 ini adalah Mazmur nubuat yang sangat banyak dikutip dalam Perjanjian Baru yang berkenan dengan karya Yesus Kristus Tuhan. “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru” (118:22). Yesus terterapkan dalam ayat ini. Yesus ditolak oleh umat-Nya sendiri, tetapi kemudian menjadi baru penjuru (Efesus 2:20). Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya” (118:24). Ini juga dapat diartikan sebagai Mazmur nubuat karena konteks hari ini adalah menunjukkan hari penebusan atau hari keselamatan karena pengorbanan Yesus Kristus.
Ada banyak hal yang perlu kita pahami tentang nubuat yang perlu kita pahami tentang nubuat yang jauh berbeda dengan ramalan. Nubuat itu pasti sedangkan ramalan sifatnya spekulatif. Nubuat tentang Yesus memenuhi kitab Perjanjian Lama, tak ada setitik pun yang meleset. Semua terjadi secara pasti. Jadi menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat adalah merupakan keputusan pasti yang cerdas. Kita beruntung menjadi pengikut Yesus. (MT)