Kamis 16 Maret 2023
MERENDAHKAN HATI
Bacaan Sabda : Mazmur 86:1-17
“Doa Daud. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.” (Mazmur 86:1-3)
Salah satu ciri-ciri Mazmur Daud adalah seruan minta tolong kepada Tuhan. Daud adalah salah seorang tokoh iman yang sebagian besar hidupnya adalah perjuangan untuk melawan kefasikan. Daud tidak pernah mengharapkan kondisi hidupnya penuh dengan pergumulan hidup dan juga dia tidak mencari-cari persoalan tetapi semua pergumulan hidupnya datang begitu saja menghadang perjalanan hidupnya. Jadi bila Mazmur gubahannya penuh dengan permohonan minta tolong kepada Tuhan sesuai dengan pergumulan hidupnya yang sangat sulit untuk dihidupi. Jadi bukanlah karena Daud seorang yang cengeng dan pecundang.
Dalam doanya sering juga Daud mengungkapkan tentang kehidupannya. Dalam ayat 1, dia berkata kepada Tuhan alasan utamanya meminta tolong “sengsara dan miskin aku”. Pernyataan ini bukanlah merupakan pengakuan pura-pura karena faktanya Daud adalah seorang terhormat sejak masa mudanya karena dia telah diurapi menjadi seorang raja. Pernyataan ini adalah doa yang tercetus dari kerendahan hati. Bila sudah berhadapan dengan Allah tak ada pencapaian manusia yang patut dibanggakan. Dalam hal ini Daud dapat memposisikan diri secara benar di hadapan Allah. Doa yang mendapat tanggapan baik dari Allah adalah doa yang datang dari orang-orang yang rendah hati. Allah secara khusus memperdulikan umat-Nya yang patah hati bila datang dengan rendah hati. Pada saat menggubah Mazmur ini mungkin saja pemazmur sedang mengalami masa sulit atau bisa juga sudah mengingat kembali pertolongan Allah yang dialaminya pada masa-masa sulit yang sudah berhasil dilewatinya.
Pemazmur yang adalah seorang raja yang cerdas dan berkuasa tetapi berdoa memohon kepada Tuhan “Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu” (ayat 11). Di tengah besarnya kesulitan yang menerpa dirinya pemazmur memohon kepada Allah dengan merendahkan hati agar diajarkan jalan-jalan kebenaran agar dirinya menempuh perjalanan di jalan yang ditunjukkan Allah kepada-Nya. Hal ini adalah merupakan ajakan kepada semua umat Tuhan untuk tetap memohon pertolongan dan petunjuk Tuhan saat kehidupan diterpa oleh kesulitan. Kita semua membutuhkan pertolongan Tuhan karena kita terbatas dan lemah. Kita semua membutuhkan hikmat untuk tetap berjalan pada jalan-Nya sesuai petunjuk-Nya. Kita perlu sungguh-sungguh takut kepada Tuhan agar setia dan senang hidup dalam kebenaran. (MT)