Kamis 08 Desember 2022
KEHADIRAN ALLAH TANPA MANIFESTASI
Bacaan Sabda : Ezra 6:1-22
“Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria.” (Ezra 6:15-16)
Pembangunan bait Allah oleh umat Allah yang pulang ke Yerusalem pada gelombang pertama tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan. Sangatlah jelas bahwa campur tangan Allahlah yang membuat pembangunan itu terlaksana. Darius mengadakan penyelidikan mengenai pembangunan bait suci ini. Raja Koresy pendahulunya ternyata sudah memerintah pelaksanaan pembangunan bait Allah sebagai tempat ibadah umat Yahudi yang sudah dipulangkannya ke Yerusalem. Pembangunan sudah dirancang sedemikian detail hingga ukuran dan material-material tertentu yang digunakan. Tentu hal itu bukanlah merupakan pemikiran asli seorang Koresy raja Persia, tetapi adalah merupakan kendali Allah atas dirinya.
Tetapi ada juga kemungkinan faktor ketertarikan Koresy kepada hidup iman orang Yahudi sebagai sebagian kecil dari rakyat yang dipimpinnya namun mempunyai pola hidup yang berbeda. Koresy pun tentu mendapat banyak masukan dari Yehuda. Perlu juga dipahami Allah sendirilah yang membuang Yehuda ke negeri pembuangan, tentu dengan tujuan. Bukan hanya untuk menghukum dan mengajar Yehuda tetapi juga memakai Yehuda membuka mata bangsa-bangsa penyembah berhala agar melihat kenyataan bahwa Allah itu ada dan nyata dalam sejarah umat-Nya.
Darius pun memberi peluang kepada Yehuda yang pulang ke Yerusalem untuk melanjutkan pembangunan bait Allah. Akhirnya bait Allah selesai juga dibangun dan ditahbiskan. Tetapi dalam bait suci yang baru dibangun ini tidak ada tabut perjanjian karena sudah dibinasakan pada waktu sebelumnya yang tidak diketahui waktunya secara tepat. Dalam perayaan pentahbisan ini tidak seperti petahbisan bait Allah Salomo yang ditandai dengan hadirat Allah. Pengorbanan tetap dilaksanakan dan pengaturan tugas-tugas para imam tetap diatur dengan rapi. Ketiadaan tabut perjanjian rupanya sangat berdampak kepada iman umat. Tetapi Allah sedang mulai mengajar umat-Nya agar tidak mengukur kehadiran Allah melalui manifestasi seperti adanya awan yang meliputi bait Allah. Tabut perjanjian hanyalah lambang.
Jadi tanpa tabut perjanjian pun Allah tetap hadir di tengah umat-Nya Allah mengijinkan tabut perjanjian dihancurkan karena bagi umat Israel sangat berpotensi untuk didewakan. Beriman tidak harus berkanjang pada manifestasi tetapi haruslah berstandar pada firman Allah. Tuhan Yesus sendiri menyatakan bila umat-Nya bersekutu Dia hadir di tengah mereka.(MT)