Sabtu 13 November 2021
PULIH – MEMULIAKAN TUHAN
Pulih : – Pemulihan – Memullihkan – Memulliakan Tuhan
Bacaan sabda: Mazmur 126:1-6
Daniel 9:25 “Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan”
Gagasan tentang pemulihan yang akan di-anugerahkan Allah kepada umat-Nya pertama kali bersumber dari nabi-nabi besar Perjanjian Lama. Para nabi ini menubuatkan tentang pembuangan Israel ke Babel dan akan tetap berada dalam pembuangan selama kurang lebuh 70 tahun, tetapi akan kembali juga dari pembuangan ke tanah mereka dan kembali dari pembuangan inilah yang dinamakan pemulihan (Yohanes 27:22). Tetapi dalam nubuat nabi Daniel pemulihan adalah peristiwa yang jauh ke depan. Bukan hanya kembalinya Yahudi dari pembuangan tetapi juga pembangunan Bait Allah hingga kedatangan Mesias. Daniel menyatakan pemulihan sejati terjadi setelah kedatangan seorang yang diurapi (Mesias).
Untuk umat Israel pemulihan adalah kejadian-kejadian yang terjadi secara berulang-ulang. Tetapi pemulihan terbesar adalah kembalinya Yehuda dari pembuangan. Pemulihan terjadi karena ada yang memulihkan. Dan yang memulihkan umat-Nya adalah Allah sehingga bagi umat Allah ada kesimpulan tidak akan pernah ada pemulihan tanpa Allah yang memulihkan. Tetapi perlu dicamkan bahwa Allah sendiri yang berinisiatif memulihkan tetapi umat-Nya pun perlu melakukan tindakan-tindakan praktis untuk layak menerima pemulihan itu, atau perlu juga terlibat dalam proses terjadinya pemulihan sebelum dan sesudah Tuhan memulihkan.
Suatu kalimat pemazmur yang dapat membuka wawasan kita adalah “yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak sorai”.
Menabur adalah merupakan masuk dalam proses terjadinya pemulihan.
Menabur adalah merupakan pergumulan hidup untuk terus memperjuangkan hidup benar dan setia serta pergumulan iman tekun berdoa.
Pemulihan adalah suatu keadaan yang selain dapat diperjuangkan dapat juga diminta dari Tuhan. Ketika Allah mengijinkan Yehuda terbuang ke Babel sesungguhnya Allah sedang memberi kesempatan kepada umat-Nya memasuki suatu proses pemulihan. Pemulihan dalam pengertian terjalinnya hubungan yang intim dengan Allah.
Faktanya saat pembuangan itulah muncul kisah-kisah yang meguatkan umat agar tetap setia kepada Allah. Adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang berani mewujudkan iman mereka menentang perintah Nebukadnezar menyembah patung. Hukuman dimasukkan ke dapur api justru menjadi bukti penyertaan Allah kepada mereka yang membuat Nebukadnezar mengakui Allah. Kemudian Daniel yang juga menjadi orang penting pada kerajaan Media dan Persia bahkan menjadi orang kedua setelah raja Darius yang juga mengumumkan pengakuan akan Allah Israel yang selamat dari hukuman dibuang ke gua singa. Belum lagi kisah Ester yang menjadi tokoh penting menyelamatkan Yahudi dari kejahatan Haman. Sudah terjadi pemulihan iman minoritas yang tekun berdoa kemudian Allah memulihkan satu bagsa. (MT)
Tak ada pemulihan bila Allah tak memulihkan dan kita dipulihkan untuk memuliakan Tuhan.