Minggu 07 November 2021
PUASA – KUAT SELAMA 40 HARI
Puasa : – Musa – Elia – Yesus
Bacaan Sabda : Keluaran 34:27-35; 1 Raja-raja 19:1-8
Matius 4:1-3 “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”
Masih ingatkan saudara kisah pemuliaan di bukit yang sangat mengagumkan Petrus dan dua orang murid lainnya? Bila saudara mengingat tentu mengingat juga pengalaman mereka yang sangat mengagumkan di bukit. Musa melangkah dengan gagahnya menyongsong kematiannya ke atas bukit Nebo, Elia naik ke surga mengendarai kereta berkuda yang diperkirakan dari sebuah bukit dan Yesus naik ke surga dari atas bukit Zaitun.
Ada lagi kesamaan dalam hal berpuasa selama 40 hari walaupun dengan kasus dan tujuan yang berbeda. Keluaran 34 mengisahkan selama 40 hari 40 malam Musa menghadap Allah untuk menerima perintah Allah yang tertulis pada 2 loh batu yang diukir oleh Musa pengganti 2 loh batu yang dihancurkan karena umat Israel jatuh kepada dosa penyembahan berhala. Selama 40 hari berdialog dengan Allah secara adikodrati. Pertemuan dengan Allah merupakan sumber kekuatan Musa. Bukan hanya dengan roti saja manusia dapat hidup, tetapi oleh firman Allah. Berpuasa selama 40 hari dapat dijalani oleh Musa karena menghidupi firman Allah saat berdialog dengan Allah.
Dalam 1 Raja-raja 19:1-8 Kisah puasanya nabi Elia selama 40 hari adalah merupakan hal yang bersifat mujizat. Diawali oleh ancaman Izebel untuk membunuhnya, dia melarikan diri ketakutan hingga ingin mati saja. Tetapi malaikat Tuhan memberikannya roti untuk dimakan dan air dalam kendi untuk diminum. Dengan roti dan air dikendi itu dia disuruh malaikat berjalan selama 40 hari. Roti dan air pemberian Tuhan melalui malaikat itu Elia kuat berjalan dan berpuasa selama 40 hari. Setelah beristirahat karena perjalanan panjang yang melelahkan itu Allah menyatakan diri kepada nabi Elia. Allah memberikan semangat baru untuk menguatkan Elia. Allah mengunjungi nabi Elia di bukit penyataan (Horeb) agar menuntaskan karyanya sebagai nabi mempersiapkan nabi Elisa yang menlanjutkan karyanya.
Yesus juga dibawa Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis. Pencobaan itu diawali oleh Yesus dengan berpuasa selama 40 hari 40 malam. Dalam kondisi sangat lapar Yesus tentu sangat lemah dan mudah membuat keputusan yang salah. Tetapi kunci kemenangan Yesus adalah ketaatan-Nya kepada firman Tuhan yang tertulis.
Kekuatan ketiga tokoh yang nyata dalam bukit pemuliaan ini adalah sikap yang taat kepada firman Allah. Betullah Firman yang menyatakan bukan hanya oleh roti saya manusia hidup, tetapi oleh firman Allah. (MT)
Firman Tuhan tertulis adalah sumber kekuatan pahami dan taatilah.