Senin 25 Oktober 2021
PERCAYA – KETIDAKPERCAYAAN
Percaya : – Ketidakpercayaan – Kedurhakaan – Pemberontakan
Bacaan Sabda : Ibrani 4:1-13
Roma 11:28-30 “Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka”
Walaupun judul renungan ini adalah percaya bukan berarti kita mau membahas iman atau kepercayaan, karena dalam renungan sebelumnya kita sudah membalas iman secara panjang lebar. Dalam renungan singkat ini justru kita mau mencoba merenungkan betapa buruknya ketidakpercayaan kepada Kristus khususnya ketidakpercayaan sebagai dasar penolakan umat pilihan Allah kepada Kristus. Ketidakpercayaan umat pilihan Allah kepada kristus disamakan dengan kedurhakaan dan pemberontakan yang nyata kepada Allah. Ketidakpercayaan umat pilihan Allah ini memakai kata “apistia” yang mengandung pengertian kondisi hati yang tak percaya dan juga menggunakan kata “apeitheia” yang mengandung pengertian pengungkapan isi hati yang tidak percaya itu dalam waujud penolakan. Jadi sangat jelas saat Yesus datang ke dunia melakukan akibat dosa, umat pilihan Allah betul-betul menolak Yesus bahkan memposisikan Yesus sebagai penghujat Allah. Dosa utama umat pilihan Allah adalah tidak percaya kepada Yesus, padahal untuk meyakinkan mereka Allah telah mengutus Roh Kudus (Yohanes 16:9). Sikap tidak percaya umat pilihan Allah dengan segala bentuknya adalah penghinaan langsung terhadap sifat Allah, karena sesungguhnya Allah sajalah yang layak dipercaya (Yohanes 5:10).
Sesungguhnya ketidakpercayaan akan dilanjutkan dengan ketidaktaatan. Dengan tegas rasul Paulus menegur sifat umat pilihan Allah dalam hal ini Yudaisme adalah seteru Injil karena penolakan mereka kepada Yesus. Rasul Paulus tetap memberi penjelasan bahwa penolakan Israel kepada Injil tidak membatalkan pilihan Allah kepada mereka karena megenai pilihan mereka tetap kekasih Allah karena Allah tetap berpegang teguh kepada janji-Nya pada nenek moyang umat Israel. Walaupun Isreal seteru Injil tetap hak istimewa sebagai bangsa pilihan tak hilang sama sekali. Mungkin kita bertanya mengapa? Gak usah bingung karena kita tidak perlu mengusik kedaulatan Allah lebih baik kita tetap menikmati damai sejahtera dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Ada satu hal penting untuk kita tangkap yaitu ketidaktaatan Israel membuat kita beroleh kemurahan Allah.
Injil adalah untuk semua orang jadi sekiranya umat pilihan Allah itu menerima Injil tetap Injil akan tersebar ke semua bangsa. Allah tetap pada janji-Nya yang selalu mengistimewakan umat pilihan-Nya. Keistimewaan umat Israel bukanlah untuk keistimewaan orang Israel tetapi menjadi kesaksian kepada dunia bahwa Allah tetap pada janji-Nya dan tetap bertindak. Puji Tuhan! bahwa gereja juga adalah umat pilihan Allah, jadi bukti nyatakan bahwa Allah tetap berkarya melalui gereja-Nya. Jauhilah ketidakpercayaan dan sambutlah karya Allah melalui ketaatan. (MT)
Umat pilihan bisa gagal karena ketidaktaatan tetapi Allah tak pernah gagal dalam memilih umat-Nya.