Minggu 10 Oktober 2021
PATUNG – BERHALA
Patung : – Berhala – Sesembahan – Barang seni
Bacaan Sabda : Keluaran 20:1-26
Keluaran 20:4-5 “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku”
Sebelum Musa menerima 10 perintah Allah (Hukum Taurat) menyembah patung sudah merupakan kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Ada banyak patung yang dibuat dan disembah yang berdampak terus menerus kepada umat Israel. Dalam bahasa aslinya ada beberapa kata untuk patung yang diberhalakan oleh manusia.
- Pesel adalah sebutan kepada patung berhala yang terbuat dari kayu dan batu diukir menyerupai objek tertentu seperti binatang dan benda-benda lainnya. Biasanya terukir dengan indah terlihat sakral dan memancarkan wibawa sehingga diangap layak untuk disembah. Pesel ini biasanya merupakan sesembahan Asyur dan Mesir yang terkadang terukir dengan konsep kecabulan. Patung ini sagat terlarang bagi Israel karena bertentangan dengan firman Allah (Keluaran 20:4; Ulangan 5:8). Nabi Yesaya sangat mengejek secara tegas dan menyebutnya sebagai kekejian dan perilaku yang menyimpang.
- Messeka adalah patung tuangan atau cetakan yang terbuat dari tembaga, perak dan emas. Messeka adalah sebutan kepada patung lembu emas yang dibuat oleh Harun (Keluaran 32:4), dan Yerobeam (1 Raja-raja14:9). Tindakan Israel dalam pimpinan Harun ini adalah merupakan pengkhianatan kepada Allah atau standar yang diperintahkan Allah tentang larangan membuat patung untuk disembah. Harun terjatuh kepada kepemimpinan yang lemah karena melakukan kesalahan besar hanya untuk menyenangkan orang-orang yang dipimpin. Pemimpin yang lemah biasanya menyerah kepada tekanan-tekanan yang dilancarkan orang berdosa. Doa syafaat Musalah yang menegakkan kepemimpinan Harun.
- Tselem adalah kata yang dipakai untuk patung besar dari logam seperti yang dimimpikan raja Nebukadnezar yang kemudian direalisasikan dengan membangun patung berhala besar yang terbuat dari tembaga dan emas.
Jadi sangat jelas alasan Allah untuk melarang umat-Nya membuat patung dalam segala jenis, karena sangat berpotensi menyeret umat-Nya terlibat kepada penyembahan berhala. Tetapi bersamaan dengan perkembangan sejarah membuat patung dalam segala jenis telah dianggap menjadi kreasi seni yang indah dan bernilai ekonomis yang cukup tinggi. Membuat patung sebagai karya seni telah dianggap hal biasa yang tidak ada hubungannya dengan penyembahan berhala. Sangat jelas bahwa firman Tuhan melarang membuat patung untuk disembah bukan sebagai karya seni yang bernilai indah. Tetapi jangan juga terlalu meremehkan dampak dari nilai seni. Faktanya tidak sedikit orang yang terperangkap kepada sikap mengkultuskan patung sebagai nilai seni yang bernilai. Sebab itu larangan membuat patung tetap harus mendapat perhatian dengan cara menyelidiki hati jangan sampai memberhalakan hasil karya seni dalam segala bentuk. (MT)
Karya seni memang indah tetapi hati-hati jangan sampai memberhalakan keindahan.