Selasa 07 September 2021
MULIA – KEMULIAAN MANUSIA
Mulia : – Gambar Allah – Kemuliaan yang hilang – Kemuliaan makin besar
Bacaan Sabda : 2 Korintus 3:7-18
2 Korintus 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar”
Manusia diciptakan segambar dengan Allah atau memancarkan kemuliaan Allah sebagai syarat penting terjalinnya hubungan harmonis dengan Allah. Tetapi dosa telah membuat kemuliaan Allah hilang dari manusia yang berarti terjadi keterpisahan dengan Allah atau hubungan harmonis dengan Allah menjadi rusak. Tetapi oleh karya pengorbanan Kristus hubungan yang sudah rusak itu dipulihkan. Siapapun yang percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan juruselamatnya akan kembali mengalami hubungan yang harmonis dengan Allah. Hal itu pun menjadikan orang percaya menerima kembali kemuliaan Allah.
Dalam 1 Korintus 7:11 rasul Paulus menyatakan bahwa laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya karna ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. Dalam hal ini rasul Paulus sedang menjelaskan hubungan iman dan budaya atau kearifan lokal yang mana perempuan perlu menudungi kepala sebagai kesopanan untuk menjaga kehormatan perempuan. Laki-laki tanpa tudung sudah diterima sebagai terhormat dalam arti tak menghilangkan sopan santunnya sebagai seorang yang memancarkan kemuliaan Allah. Jadi baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memancarkan kemuliaan Allah melalui pola hidup santun di tengah lingkungan di mana orang percaya hidup.
Dalam 2 Korintus 3:18 secara tegas menyatakan bahwa semua pengikut Kristus yang sungguh-sungguh adalah orang yang merdeka karena di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan. Kemerdekaan sejati adalah bersatunya orang percaya dengan Kristus. Hal itu berarti dibebaskan dari ikatan dosa bukan bebas berbuat dosa. Kebebasan sejati adalah bersikap sesuai kehendak-Nya bukan sesuai dengan keinginan diri sendiri. Kebebasan sejati yang disediakan Kristus haruslah menyinarkan kemuliaan Allah jangan sampai memudarkan kemuliaan Allah dan kemuliaan yang semakin benar dan bersinar. Karena kemerdekaan yang Yesus sediakan bukanlah kebebasan melakukan apa yang diinginkan melainkan kebebasan untuk melakukan apa yang benar dan baik yang harus dilakukan.
Dalam Kristus kita mencerminkan kemuliaan Allah karena mengalami kehadiran Allah dalam perjalanan hidup setiap saat. Hal itu berarti mengalami perubahan perubahan dalam hidup yang mengarahkan dan membentuk diri semakin serupa dengan Kristus. Perubahan karakter semakin serupa dengan Kristus tentu tidak mudah tetapi harus diperjuangkan dengan kesetiaan memasuk proses panjang yang menurut rasul Paulus berjalan menuju kesempurnaan. Jadi perubahan hidup itu haruslah progresif. Mungkin saja lambat tapi jangan pernah berhenti. (MT)
Kemuliaan manusia nyata melalui pola hidup benar dan santun dalam hidup sehari-hari.