Selasa 29 Juni 2021
KELUARGA – KELUARGA INTI
Keluarga : -Suami / Istri – Orangtua – Anak
Bacaan Sabda : Efesus 5:22-33
Kolose 3:18-21 “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya”
Hidup berkeluarga bukanlah merupakan naluri manusia, tetapi adalah salah satu tujuan Allah menciptakan manusia. Tetap bila seorang manusia memutuskan hidup tanpa membangun hidup berumah tangga bukanlah berarti tujuan Allah atas hidupnya gagal. Karena hidup sendiri tanpa berumah tangga bukan berarti hidup untuk diri sendiri dan tak peduli sesama. Rasul Paulus hidup tanpa berumah tangga tetapi sangat memberkati banyak orang karena mengabdikan hidup untuk melayani Tuhan dan sesama. Hidup dalam pelayanan dan terus menerus mempelajari firman Tuhan membuat rasul Paulus sangat berkompeten mengajarkan dasar-dasar Alkitabiah dalam membangun hidup berumah tangga. Rasul Paulus tidak pernah menjadi suami dan tidak pernah mempunyai istri tetapi pemahaman akan Firman membuatnya sangat cerdas menjelaskan hubungan suami istri dengan benar dan memenuhi syarat-syarat yang legal, bahkan kebiasaan praktis dalam hubungan kedua pihak.
Seorang wanita sudah belajar hidup tunduk kepada ayahnya dan sejak hari perkawinannya dia mulai mengalihkan ketundukannya kepada suami. Dan seorang pria sudah belajar hidup mengasihi dan dikasihi ayah dan ibunya tetapi sejak perkawinannya dia harus mengalihkan kasih itu kepada istrinya. Istri tetap hormat kepada ayah dan ibunya tetapi dia harus tunduk kepada suami, tentunya dengan ketundukan yang lebih baik, benar dan tepat. Suami tetapkah harus mengasihi orangtuanya tetapi kasih kepada istri tentu mempunyai kasih cinta yang lebih membara dan lebih dalam. Kemudian rasul Paulus benar dan betul hidup tanpa berumah tangga tetapi karena dia bukan hidup untuk diri sendiri dia pun tetap layak menjadi orang tua. Seorang yang diangkat menjadi anaknya adalah Timotius. Hubungan anak dan orangtua tanpa legalitas tetapi sarat dengan intimitas.
Itulah sebabnya rasul Paulus yang terus belajar Alkitab sangat layak memberi penjelasan mengenai hubungan orangtua dengan anak. Keinginan terbesar orangtua adalah mempunyai anak-anak tetapi menurut rasul Paulus mempunyai anak harus disertai dengan tanggung jawab. Dalam Mazmur 127:3-5 menjelaskan bahwa anak adalah milik pusaka dari Tuhan. Dalam Perjanjian Lama memberi anggapan bahwa bila keluarga tak memiliki anak adalah karena terkutuk. Tetapi dalam Perjanjian Baru tak mempunyai anak bukan berarti keluarga gagal. Karena dalam keluarga tak diukur dari ada atau banyaknya anak melainkan dari tanggung jawab membesarkan dan mendidik anak yang dipercayakan dan dikaruniakan Tuhan kepada keluarga. (MT)
Keluargaku adalah surgaku merupakan kata bijak yang bertujuan menyatakan kasihi dan bangunlah keluargamu.