Minggu 23 Mei 2021
HOSANA – SORAK KEMENANGAN
Hosana : – Selamat – Doa – Kegembiraan
Bacaan Sabda : Matius 21:1-11
Mazmur 118:24-26 “Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN”
Hosana adalah kata-kata yang diteriakan menyambut Yesus yang menaiki seekor keledai memasuki kota Yerusalem. Biasanya menyorakkan Hosana bersamaan dengan suasana kemenangan dan kegembiraan. Boleh juga disimpulkan bahwa sorakan Hosana adalah doa syukur untuk mengakui campur tangan Tuhan dalam perjalanan hidup. Mazmur 118 adalah Mazmur yang disorakkan pada saat orang Israel merayakan pondok daun sebagai sikap menyembah dan memuliakan Allah. Hosana adalah sebuah kata yang berarti “Selamat” dalam arti yang luas. Ketika umat meneriakkan Hosana menyambut Yesus adalah suatu sikap mengakui Dia sebagai seorang pemenang dan seorang yang mampu menyelamatkan bangsa Israel dari keterpurukan. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan”, adalah satu kalimat yang dapat disertakan dengan kata “Hosana”. Biasanya teriakan Hosana (Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Mazmur 118:25-26), disertai dengan melambaikan dahan-dahan sebagai sikap mengelu-elukan kehadiran seorang raja. Ketika Yesus memasuki Yerusalem, Dia sudah dikenal secara luas sebagai guru besar karena ajaran-Nya yang mengagumkan dan kuasa-Nya sebagai pembuat mujizat.
Selain perayaan pondok daun dan penyambutan Yesus, teriakan Hosana dikumandangkan juga dalam penahbisan bait Allah yang dapat juga diartikan sebagai kegembiaraan agamawi. Ada satu nilai menyuarakan Hosana sambil lambai-lambaikan dahan korma menyambut Yesus yaitu sikap spontan tanpa ada yang mengatur memimpin. Hal itulah yang dilakukan penduduk Yerusalem menyambut Yesus. Mereka spontan menghormati dan mengagungkan Yesus. Spontanitas tidak harus dianggap positif, tetapi spontanitas mengelu-elukan Yesus dengan meneriakkan Hosana bukanlah dadakan tanpa alasan dan pertimbangan. Sebenarnya kehadiran Yesus saat itu ke Yerusalem sudah sangat ditunggu-tunggu penduduk Yerusalem. Mereka menunggu karena sudah mengetahui banyak hal yang dilakukan Yesus. Itulah sebabnya saat penduduk melihat Yesus naik keledai menuju Yerusalem, mereka secara spontan mengelu-elukan Yesus dengan teriakan Hosana. Suatu keistimewaan tokoh Yesus. Sampai sekarang seruan Hosana mengelu-elukan Yesus oleh gereja Tuhan haruslah dijaga dari sikap yang kurang tulus dan hanya sekedar kegembiraan agamawi belaka. Tetapi adalah suatu sikap menghormati Yesus dan menyambut kehadiran-Nya di tengah-tengah persekutuan umat-Nya. (MT)
Seruan Hosana bukan sekedar kegembiraan agamawi tetapi seruan spontan dari hari yang tulus mengakui kuasa dan kebaikan Yesus.