Rabu 10 Februari 2021
BAPA BANGSA-BANGSA
Bapa : – Bapak leluhur – Bapa orang beriman – Bapa bangsa-bangsa
Bacaan Sabda : Kejadian 17:1-27
Kejadian 17:4-5 “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.”
Bapa ternyata bukanlah sebuah kata yang selalu mengarah kepada adanya hubungan biologis. Karena bapa tidak hanya sebutan kepada ayah kandung saja. Bapa adalah suatu sebutan penghargaan karena adanya hubungan seperti guru dengan murid atau seorang pemimpin dengan yang dipimpin. Walaupun dalam Alkitab tidak ada, tetapi para leluhur seperti Adam, Nuh dan Ayub dapat sebutan sebagai bapa leluhur. Tetapi yang pasti sebutan bapa adalah yang sangat umum disebutkan anak-anak atau anak muda kepada laki-laki yang jauh lebih lanjut umurnya, walaupun tidak ada hubungan darah atau hubungan keluarga. Dapat juga digunakan sebagai penghargaan kepada seseorang atas jasa-jasanya.
Bila seseorang tokoh melakukan banyak pembangunan selama kepemimpinannya layak disebut bapak pembangunan. Dalam Alkitab Abram layak disebut bapa orang beriman karena dapat dijadikan teladan dalam menempuh perjalanan iman. Ketika dia mendapat perintah dari Allah untuk meninggalkan negerinya pergi menuju negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya, dia langsung berangkat tanpa mempertimbangkan hal-hal yang tersulit yang mungkin terjadi. Bagi Abram apa yang diperintahkan Allah pasti benar dan baik. Semua janji Allah kepadanya dipegang dan diyakini. Namanya janji pasti wujudnya ada di depan. Setelah memegang perintah Allah serta mentaatinya, ternyata apa yang dijanjikan Allah itu belum juga digenapi walaupun menunggu cukup lama. Bahkan Abraham sempat ragu dan melakukan tindakan yang salah sehingga memperoleh anak dari Hagar hambanya atas anjuran Sarai istrinya.
Ada beberapa pelanggaran Abram yang menjelaskan bahwa statusnya sebagai bapa orang beriman tidak menghilangkan kemanusiaannya. Dalam kelemahannya dia tetap percaya dan berpegang kepada janji Allah. Allah tidak mengabaikan kelemahan Abram, sehingga memberi waktu yang lebih lama lagi kepada Abram untuk belajar percaya. Seorang yang layak berstatus bapa orang beriman ternyata harus terus belajar semakin percaya dan berpegang kepada janji Allah. Allah melihat kemauan untuk terus belajar, dengan tetap setia sehingga Dia memperbaharui dan mengingatkan janji-Nya kepada Abram. Allah menjadikan Abram menjadi bapa banyak bangsa, sehingga tanda peneguhan janji-Nya, nama Abram diganti Allah menjadi Abraham. Kita sebagai orang beriman perlu belajar belajar kepada bapa Abraham. Kita memang sudah percaya, tetapi teruslah belajar semakin percaya dengan setia. (MT)
Walaupun kita sudah percaya kepada Allah, Teruslah belajar semakin percaya.