Selasa 19 Januari 2021
ANTARA – MALAIKAT DAN ROH ALLAH
Antara : – Pengantara – Malaikat – Roh Allah
Bacaan Sabda : Keluaran 23:20-33
Kejadian 22:11-12 “Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” “Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
Kata dasar untuk pengantara adalah antara (Mesites = Yunani). Kata ini mengandung pengertian seorang yang berdiri tegak sebagai pemulih hubungan atau pendamai di antara dua orang atau dua pihak yang sedang bertikai. Sebagai pendamai dia harus netral dan dapat dipercaya oleh dua pihak yang bertikai. Dalam Alkitab kata pengantara tidak banyak hanya sesekali saja, tetapi konsep dan praktek pengantara hampir memenuhi setiap kitab dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Konsep dan praktek pengantara mulai dari situasi samar-samar tetapi makin diungkapkan hingga terang benderang.
Dimulai dari Allah berfirman kepada manusia yang walaupun langsung tetapi Allah tidak bertemu langsung menampakkan diri kepada manusia.
- Jadi dalam hal ini Allah menjadikan firman-Nya menjadi pengantara. Dalam kisah penciptaan alam semesta Allah sudah mulai mengungkapkan bahwa firman-Nya adalah pribadi. Rasul Yohanes dalam Injilnya menjelaskan bahwa Firman itu menjadi manusia Yesus Kristus yang ikut aktif dalam penciptaan alam semesta.
- Kemudian Roh Allah adalah pengantara yang sering diutus Allah berbicara dalam hati manusia. Roh Allah juga adalah pribadi yang ikut aktif dalam kisah Allah menciptakan alam semesta. Dalam sejarah berdirinya dan perkembangan gereja oleh pelayanan para rasul semakin jelas menyingkapkan peranan Roh Allah sebagai pribadi. Jadi Firman dan Roh Allah adalah pengantara Allah dengan manusia yang selalu aktif.
- Kemudian pengantara berikutnya adalah malaikat Tuhan. Malaikat adalah pengantara yang kelihatan yang diutus Allah menolong manusia dan menyampaikan pesan penting kepada manusia. Keterlibatan pengantara perlu karena tak dapat dilakukan pihak yang bersangkutan. Setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia adalah pihak yang tak mampu dan tak layak berhubungan dengan Allah. Tetapi Allah berinisiatif membangun hubungan itu. Dalam membangun hubungan dengan manusia berdosa Allah mempunyai cara yang sesuai dengan kehendak-Nya.
- Musa adalah utusan Allah untuk menyampaikan firman-Nya kepada umat Israel. Dalam batas-batas yang ditentukan Allah Musa dapat juga disebut sebagai pengantara yang dipakai Allah untuk menyatakan kehendak-Nya kepada umat Israel. Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Israel keluar dari Mesir, Musa juga dipakai Allah menjadi pengantara untuk menghukum Firaun dengan sepuluh tulah. Musa juga adalah pengantara khusus saat menerima Taurat untuk disampaikan menjadi standar moral bagi umat-Nya. (MT)
Bagaimana, apa dan siapapun yang dipakai Allah sebagai pengantara diri-Nya dengan manusia, semua berdasarkan inisiatif-Nya.