Sabtu 16 Januari 2021
ANGGUR – ANGGUR BARU
Anggur : – Anggur baru – kantong kulit baru – Injil dan Roh Kudus
Bacaan sabda : Matius 9:14-17
Matius 9:17 “Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”
Anggur sering dipakai dalam Alkitab untuk memberikan penjelasan tentang suatu ajaran. Tetapi banyak juga langsung mengenai baik buruknya anggur sehingga kadang dilarang kadang juga dianjurkan. Dilarang karena berakibat buruk contoh: dilarang meminum anggur yang sudah di-fermentasi karena memabukkan. Tetapi boleh diminum sedikit karena bisa berfungsi menjadi obat seperti nasehat Rasul Paulus kepada Timotius. Tetapi bila anggur dalam bentuk buah tentu baik untuk dikonsumsi dan anggur manis tanpa fermentasi tentu baik juga untuk diminum. Ketika Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana anggur buatan Yesus hasilnya adalah anggur manis (oinos) dalam bahasa Yunani, Yayin dalam bahasa Ibarani. Pada malam terakhir Yesus mengadakan jamuan makan konsumsinya adalah roti dan anggur yang kemudian diperintahkan Yesus untuk dilanjutkan gereja mengingat kasih Kristus. Roti sebagai lambang tubuh Kristus dan anggur (anggur manis) sebagai lambang darah Kristus. Saat mengajar murid-murid-Nya, Yesus menjelaskan pengajaran-Nya dengan menjelaskan bahwa anggur yang baru harus ditaruh dalam kantong kulit yang baru. Anggur baru adalah anggur manis atau sari buah anggur murni tanpa fermentasi. Agar tetap murni haruslah ditaruh dikanting kulit yang baru dalam pengertian bersih. Jangan di kantong kulit lama yang sudah biasa dipakai menyimpan anggur yang sudah difermentasi. Karena bekas anggur terfermentasi maka anggur manis juga menjadi terfermentasi sehingga kantong kulit yang sudah kaku bisa menjadi robek dan anggur pun menjadi tumpah. Dalam hal ini sesungguhnya Yesus sedang mengumpamakan Injil dengan anggur baru dan kantong kulit yang baru penerima Injil. Penerima Injil haruslah seperti kantong kulit yang baru. Artinya haruslah membersihkan konsep dan pemikirannya dari paham-paham Yudaisme. Bila penerima Injil adalah orang Yunani harus melepaskan diri dari paham-paham filsafat yang mengandalkan kemampuan pemikiran-pemikiran yang betentangan dengan Injil. Tidak boleh dikombinasi, tidak boleh dicampur karena pengaruhnya adalah Injil tidak berarti apa-apa bagi penerima, malah bisa-bisa membingungkan diri sendiri. Sebab itu pastikan bahwa Injil yang sudah kita terima tetap ada pada kantong kulit yang baru. Bila para pengikut Kristus pertama harus terus menjaga hidupnya setia kepada Injil, tidak diubah oleh orang Farisi dan Yudaisme. Bila Kristen masa kini tetaplah setia tak terganggu oleh intimidasi dunia dan tak lemah oleh godaan liberalisme dan hedonisme. (MT)
Tetaplah setia kepada Injil, jangan ijinkan terkontaminasi dengan sistem dunia.