Minggu 27 Desember 2020
RAHEL – IBU YANG BERDUKA
Rahel : – Ibu yang berduka – kehilangan anak – Korban Herodes
Bacaan Sabda : Matius 2:12-18
Matius 2:18 “Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”
Setelah orang-orang Majus bertemu dengan bayi Yesus yang diperkirakan sudah hampir berusia 2 tahun, mereka pun kembali ke negeri mereka. Tetapi karena mereka diperingatkan melalui mimpi, mereka Langsung pulang melalui jalan yang lain tanpa bertemu lagi dengan Herodes raja yang lalim itu. Yusuf dan Maria pun diperingatkan malaikat dalam mimpi agar membawa Yesus ke Mesir. Herodes yang diperdaya orang Majus menjadi sangat marah dan memerintahkan membunuh anak-anak berumur 2 tahun ke bawah yang ada di Betlehem dan sekitarnya. Herodes sangat terganggu karena Yesus dinyatakan para Majus sebagai raja Yehuda yang baru lahir.
Jadi pembunuhan anak-anak itu adalah suatu usaha untuk membunuh Yesus. Sangat jelas bahwa Herodes berusaha membunuh Yesus dan Allah mempunyai cara untuk melindungi Yesus. Akibat buruk dari kejahatan seorang raja tak terhindarkan. Dan ternyata peristiwa ini sudah dinubuatkan nabi Yeremia. Beginilah firman Tuhan: Dengar! Di Roma terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rachel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya. sebab mereka tidak ada lagi (Yeremia 31:15).
Rama adalah sebuah kota kecil sebelah utara Yerusalem. Diperkirakan adalah tempat para tawanan sebelum dibawa ke Babel. Sedangkan Rachel adalah istri Yakub, Ibu Yusuf dan Benyamin. Jadi dalam Yeremia Rachel melambangkan Israel yang menangisi orang-orang yang dibawa ke dalam pembuangan. Dalam Matius Rachel melambangkan para ibu yang berduka karena kehilangan anak oleh kejahatan Herodes. Melalui kisah yang sangat menyedihkan ini ada hal-hal yang perlu kita renungkan. Sudah pasti perlindungan Allah kepada Yusuf, Maria dan Yesus terjadi karena adanya kerjasama yang baik antara Pelindung dan yang dilindungi. Perlindungan nyata karena ada ketaatan kepada pimpinan Allah. Membawa Yesus ke Mesir bukanlah hal yang mudah. Bisa saja Yusuf dan Maria protes, Mengapa harus ke Mesir. Tetapi ketaatan mereka menjadikan mereka aman dalam lindungan Allah.
Hal lainnya adalah mungkin saja Allah mengizinkan hal-hal yang sulit dipahami menerpa hidup umat-Nya agar kehendak-Nya yang jadi. Menurut pemikiran kita sebaiknya Herodeslah yang harus disingkirkan tetapi mengapa justru Yesus yang harus diungsikan? Menurut pemikiran Kita seharusnya Herodeslah yang harus dilengserkan dari tahta tetapi mengapa harus ibu-ibu yang tak bersalah itu harus berduka? Yang pasti kita sangat terbatas sebab itu hal-hal di luar batas tidak perlu dibahas. (MT)
Ada banyak yang tak dapat kita pahami karena keterbatasan kita, tetapi teruslah taat kepada Firman, suatu saat kita akan mengerti.