Jumat 18 Desember 2020
PERES – ANAK WANITA KANAAN
Peres : – Anak Yehuda – Wanita Kanaan – Silsilah Yesus
Bacaan sabda : Matius 1:1-6
Matius 1:3 “Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,”
Dua orang penulis Injil menulis silsilah Yesus, tetapi ada perbedaan, sehingga membuka ruang pada pihak tertentu menuduh bahwa Alkitab memuat isi yang salah. Padahal perbedaan itu bukanlah kesalahan melainkan karena Matius menulis silsilah dari garis dinasti Yusuf (laki-laki) secara keseluruhan dari Abraham sampai Yusuf, sedangkan Lukas menulis silsilah dari Maria (perempuan). Mulai dari raja Daud sampai Yusuf, sedangkan dari Adam sampai Daud menulis dari dinasti laki-laki. Hal menulis silsilah dari garis keturunan perempuan bisa terjadi karena menurut tradisi Yahudi menanti diterima juga sebagai anak. Peres yang ditulis oleh Matius sebagai salah seorang nenek moyang Yesus menarik untuk ditinjau karena dia adalah anak Yehuda dari perjinahannya dengan perempuan Kanaan bernama Tamar. Memasukkan Peres dalam daftar leluhur Yesus cukup kontroversial karena Peres adalah anak Yehuda dari hasil perbuatan aibnya dengan perempuan Kanaan (Kejadian 38:24-30). Hal yang sangat memalukan ini terjadi karena tipu muslihat menentukan perempuannya yang menyamar sebagai perempuan sundal. Yehuda pun menjadi seorang laki-laki berkelakuan buruk yang tak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Tetapi justru Yehuda dan Peres adalah dua orang nama yang merupakan rantai dinasti yang menjadi leluhur Yesus. Kejadian Yehuda dan menantunya Tamar sangat memalukan karena angkuh bertentangan dengan kewajaran. Namun demikian justru dari Pereslah yang menjadi leluhur manusiawi Yesus bukan dari anak Yehuda yang lainnya.
Anak pertama Yehuda memang terkenal jahat dan anak keduanya tidak bertanggungjawab sehingga dikucilkan dari umat Tuhan. Jadi bila Peres yang kemudian yang dipercaya tentu karena ada hal-hal baik dalam dirinya, Ada suatu hal yang penting dalam daftar leluhur Yesus yakni, haruslah dari umat pilihan bukan dari bangsa Kanaan. Bila Tamar ibunya Peres orang kanaan bisa diterima karena orang Yahudi menganut paham patrilineal. Walaupun peristiwa Yehuda sangat memalukan, anaknya Peres tetap menduduki tempat terhormat yang melaluinya terbit sinar kemuliaan Tuhan yang menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Dari fakta adanya orang dengan standar moral yang buruk dalam daftar luhur manusiawi Yesus sudah cukup jelas memberi keterangan bahwa dalam segala aspek yang berhubungan dengan karya penyelamatan Yesus selalu menyatakan adanya faktor anugerah Allah. (MT)
Dalam membangun hubungan-Nya dengan manusia Yesus selalu mengedepankan faktor anugerah.