Jumat 18 September 2020
YAKOBUS – RASUL YANG MATI MUDA
Yakobus : – Rasul – Martir – Mati muda
Bacaan sabda : Kisah Rasul 12:1-19
Kisah Para Rasul 12:1-2 “Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.”
Yakobus adalah salah seorang dari 12 murid Yesus. Dia tidak tersohor karena tidak banyak bicara. Tetapi dalam diam dia adalah seorang pribadi yang sangat mengagumi Tuhan Yesus gurunya. Tidak heran bila Yesus memilih Yakobus menjadi salah seorang dari tiga serangkai yang merupakan murid-murid yang sangat dekat dengan Yesus. Petrus sebagai murid tertua masuk akal bila dekat dengan Yesus. Demikian juga dengan Yohanes murid paling muda yang percaya diri menyatakan diri sebagai murid yang dikasihi Yesus. Tetapi Yakobus? Sepertinya tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Yang pasti Yesus mengenal Yakobus dengan sempurna.
Jadi Yakobus menjadi salah seorang dari tiga serangkai murid Yesus tentu sudah berdasarkan pengenalan Yesus atas dirinya. Yakobus termasuk salah seorang dari 3 murid yang menyertai Yesus di rumah Yairus, di bukit pemuliaan dan berdoa di taman Getsemani. Yakobus adalah seorang yang tekun mempersiapkan diri menjadi pemberita Injil hingga menerima tongkat estafet dari Yesus. Tetapi baru saja dengan semangat membara memberitakan Injil, Yakobus sudah mati syahid terbunuh oleh suruhan Herodes. Bila dipikirkan secara manusiawi, sia-sia rasanya Yesus mempersiapkan Yakobus. Tiga setengah tahun dipersiapkan, ternyata belum banyak berbuat Yakobus sudah harus mati syahid. Sangat sulit menerima bila kejadian kepada Yakobus adalah suatu hal yang diijinkan Tuhan terjadi. Bila harus teraniaya dan terpenjara seperti Petrus bolehlah sebagai bagian dari ikut menderita bagi Kristus. Tetapi Yakobus langsung harus menjadi mati syahid. Kalau memang harus demikian mengapa Yesus harus mempersiapkan dia menjadi seorang rasul. Sudah pasti tidak ada jawaban yang dapat memuaskan untuk pertanyaan ini. Sama halnya kita tidak dapat menjawab mengapa banyak hamba Tuhan yang baik meninggal pada usia muda. Tetapi yang pasti bahwa ternyata mati syahidnya Yakobus oleh kejahatan Herodes ternyata berdampak positif bagi pertumbuhan gereja. Begitu berdampaknya sehingga hati banyak orang dipersiapkan untuk menerima Yesus.
Melalui pengorbanan Yakobus ini, Betul kalimat bijak “bahwa darah pada hamba Tuhan yang mati syahid adalah benih unggul bagi pertumbuhan gereja”. Tetapi hanya sebagian saja hamba Tuhan yang mati syahid. Perlu juga dipahami bahwa paling menentukan seorang itu hidup baik dan benar bukanlah lamanya hidup atau panjangnya usia seseorang. Boleh disebut bahwa standar baik atau benar hidup seseorang adalah kualitas hidup atau bagaimana seseorang atau cara seseorang menempuh perjalanan hidupnya. (MT)
Hidup kekal bukanlah lamanya hidup melainkan kualitasnya hidup.