Senin 07 September 2020
YESUS – BERKUASA ATAS SAKIT PENYAKIT
Yesus : – Mahakasih – Mahakuasa – Sang Penyembuh
Bacaan sabda : Matius 15 : 29-31
Matius 15:30 “Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.”
Dosa bukan saja merusak hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama, dengan dirinya sendiri, dengan alam dan dengan waktu.
- Dosa merusak kehidupan dan tubuh manusia yang dicipta segambar dengan Allah menjadi tubuh yang alami dan rawan terserang penyakit oleh kelemahan dan keterbatasannya.
- Dosa bukan saja mengakibatkan kematian rohani atau keterpisahan manusia dari Allah.
- Tetapi juga mengakibatkan kematian jasmani yang dapat juga diartikan keterpisahan tubuh dari jiwa dan roh. Dalam hal ini hidup manusia menjadi dibatasi oleh waktu.
Pemazmur dalam Mazmur 90 menyatakan umur manusia 70 hingga 80 tahun, kalau pun lebih, sudah hidup dalam berbagai penderitaan. Sejak bayi hingga tua manusia diintai oleh berbagai penyakit, bencana dan celaka yang berpotensi memperpendek umur manusia. Allah memberi kepandaian kepada manusia untuk menangani penyakit tetapi para dokter pun mengakui mereka berusaha dan Tuhanlah yang menyembuhkan. Manusia mampu mengenal penyakit tetapi tak berkuasa atas sakit penyakit. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Tetapi Dia berkuasa atas sakit penyakit, karena Dia adalah manusia sempurna yang hidup tanpa dosa.
Jelas, walaupun Yesus menjadi manusia, Dia tetap mempunyai sifat-sifat Allah sebagai Mahakuasa. Yesus bisa lelah, bisa lapar, perlu istirahat tetapi Yesus tidak pernah sakit karena Dia berkuasa atas sakit penyakit. Injil Matius dalam pasal 15 mencatat orang datang berbondong-bondong membawa orang-orang yang menderita sakit berat kepada Yesus. Para orang sakit itu diletakkan di hadapan Yesus dan segera sembuh. Sebelumnya mereka telah menyaksikan Yesus memyembuhkan banyak orang hanya berbicara mengusir penyakit itu, orang sakit langsung sembuh. Perlu juga diketahui bila Yesus menyembuhkan bukanlah bertujuan untuk unjuk kuasa. Karena sifat ke-Mahakuasaan-Nya tidak terpisah dari ke-Mahakasihan-Nya. Jadi karena Dia menguasai, Dia menolong manusia yang perlu ditolong dengan menggunakan kuasa-Nya. Jadi dalam hal ini Dia mau dan mampu karena Dia adalah Tuhan yang Maha kasih dan Maha kuasa.
Jadi sungguh jelas bila Yesus menjadi manusia Dia tidaklah kehilangan ke-Tuhanan-Nya. Buktinya dia tetap berkuasa atas sakit penyakit. Dia menyembuhkan orang sakit tidak menggunakan keahlian medis tetapi menggunakan kuasa-Nya. Cara penyembuhannya dengan berbagai cara tetapi semuanya bersifat adikodrati. Dia bukan tabib biasa tetapi tabib ajaib. Jadi saat menjadi manusia sejati, Dia tidak menyembunyikan ke-Tuhanan-Nya. Dia tetap menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan. (MT)
Siapa saja bisa jatuh sakit. Tetapi perlu kita percaya ada Tuhan yang menyembuhkan dan menguatkan.