Jumat 28 Agustus 2020
YOHANES – SANG PEMBAPTIS YANG JUJUR
Yohanes : – Membaptis Yesus – Jujur -Ia ini anak Allah
Bacaan sabda : Yohanes 1:19-34
Yohanes 1:19-20 “Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?”“Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias”
Ada dua orang tokoh yang sedang viral dalam waktu yang sama yaitu Yohanes pembaptis dan Yesus. Dan ternyata Yesus datang kepada Yohanes untuk meminta dibaptis. Karena Yesus memohon dan agak memaksa maka Yohanes pun membaptis Yesus. Hal itu membuat orang Yahudi menganggap Yohanes setingkat lebih tinggi dari Yesus, padahal orang Yahudi sudah sempat meyakini Yesus adalah Mesias yang sudah lama mereka tunggu-tunggu.
Sekarang status Mesias beralih kepada Yohanes pembaptis. Yohanes pembaptis langsung mengetahui arah pertanyaan seakan memaksa Yohanes untuk mengaku bahwa dia adalah Mesias. Yohanes pembaptis sedikit pun tak terpancing dan tetap mengatakan dirinya bukan Mesias. Padahal bila saat itu Yohanes mengaku dirinya adalah Mesias, sudah pasti dia akan diarak menuju kota Yerusalem dan langsung diangkat menjadi raja untuk mengalahkan bangsa Romawi. Hal itu sesuai dengan keyakinan orang Yahudi bahwa Mesias adalah raja politis untuk orang Yahudi yang bangkit menjadi penguasa yang menjadikan orang Yahudi menjadi bangsa yang unggul. Yohanes pembaptis mengakui secara jujur bahwa dia hanyalah suara yang menyerukan pertobatan. Yohanes pembaptis menganjurkan orang Yahudi mengarahkan perhatiannya kepada Yesus. Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa manusia bukan sebagai Mesias seperti pikiran orang Yahudi. Kalau melihat dari pengenalan Yohanes pembaptis kepada Yesus dapat dipastikan bahwa dia mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias, saat dia memperkenalkan Yesus sebagai penghapus dosa manusia. Yohanes pembaptis menyaksikan Roh Kudus turun atas Yesus dan mendengar pernyataan Allah bahwa Yesus adalah anak-Nya. Jadi sangat masuk akal bila Yohanes pembaptis mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam hal ini Yohanes mampu menempatkan diri secara benar dan tepat. Yohanes pembaptis tidak aji mumpung untuk memperoleh posisi terhormat. Dia sangat konsisten pada posisinya sebagai suara di padang gurun untuk menyuarakan berita pertobatan. Dengan sangat konsisten juga dia mengarahkan pengagumnya agar beralih menjadi pengikut Yesus. Kepada pengikutnya Yohanes pembaptis mengatakan bahwa “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil” (Yohanes 3:30). Yohanes pembaptis tahu betul kapan dia harus maju dan tampil dan kapan dia harus mengundurkan diri. Bila dia berdiri dia sadar ada waktunya harus duduk. (MT)
Hamba Tuhan besar harus tetap memposisikan diri sebagai hamba, bukan Tuhan.