Selasa 25 Agustus 2020
ELISABET – ALLAH IALAH SUMPAHKU
Elisabet : – Allah ialah sumpahku – Istri Zakharia – Ibu Yohanes pembaptis
Bacaan Sabda : Lukas 1:24-25; 39-45
Lukas 1:24-25 “Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:“”Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Elisabet adalah istri imam Zakharia. Bila Zakharia mempunyai pekerjaan yang sangat penting di bait Allah maka Elisabet mempunyai pekerjaan yang penting di rumah tangganya. Elisabet adalah nama yang mempunyai arti “Allah ialah sumpahku”. Sesuai dengan namanya Elisabet adalah seorang istri yang sangat memberi motivasi yang kuat kepada Zakharia suaminya untuk terus sabar dan setia melakukan tugas keimaman di bait Allah. Elisabet sangat bersukacita menyambut suaminya pulang dari bait Allah walaupun suaminya menjadi bisu. Elisabet tetap melayani suaminya, seperti biasanya walaupun kenyataannya suaminya bisu secara mendadak. Tetapi sebulan kemudian Elisabet mulai mengetahui bila dirinya sudah hamil. Dia tentu menyambut kehamilannya itu dengan sukacita kendatipun disertai dengan kebingungan, karena dia sendiri sudah menerima kemandulannya. Mungkin saja sudah cukup lama dia tak pernah lagi meminta anak kepada Tuhan dalam doanya.
Elisabet menerima kehamilannya sebagai pernyataan kuasa dan kasih Tuhan untuk menghapuskan aibnya sebagai perempuan mandul. Lima bulan Elisabet tidak menampakkan diri di depan umum oleh kehamilannya. Mungkin saja sikapnya ini bukan karena malu, tetapi menjaga betul pertumbuhan bayinya. Dari sikapnya ini dapatlah disimpulkan bahwa Elisabet hidup sangat dekat dengan Tuhan. Kedekatannya dengan Tuhan itu lebih jelas lagi melalui kunjungan keponakannya perawan Maria. Suatu keajaiban terjadi pada pertemuan itu. Bayi Yohanes yang masih dalam kandungan itu menyambut bayi Yesus yang masih dalam kandungan pula. Ketika bayi Yohanes melonjak dalam kandungan, Elisabet menyambut dengan berkata “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”. Sebenarnya Maria memilih Elisabet sebagai teman curhat untuk mencurahkan isi hatinya atas kehamilannya dari Roh Kudus sebelum memberitahukan kepada Yusuf tunangannya. Ternyata dia mendapat penguatan dari sang bibi atau tante yang dihormatinya. Sebenarnya Maria sudah mengetahui dengan pasti dari malaikat Tuhan tentang kehamilannya dari Roh Kudus. Menurut Maria, Elisabet yang hidup dekat dengan Allah lah yang mau mempercayai curahan hatinya. Ternyata pertemuannya itu bukanlah pertemuan biasa. Roh Kuduslah yang membuat pertemuan itu menjadi pertemuan yang sangat memberi arti yang menguatkan bahwa Yesus yang dikandung Maria itu adalah anak Allah bukan Yusuf. Tetapi Maria adalah ibu Tuhan Yesus. (MT)
Ibu yang dewasa harus selalu siap menerima curhat dari wanita muda.