Senin 18 November 2019
MELEWATI MASA SENGSARA
Ester 6:14 – 8-17; Mazmur 107:1-22; Wahyu 15
Ayat Mas / Renungan
Wahyu 15:3-4 “Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! “Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus…”
- Penglihatan rasul Yohanes pada Wahyu 13 adalah mengenai masa sengsara besar. Sengsara besar yang diakibatkan antikristus yang haus penyembahan dari manusia atas dirinya. Pengikut Kristus merupakan tujuan utama untuk dihabisi karena tidak akan pernah mau menyembahnya. Walaupun banyak yang terseret menyembah antikristus karena tidak tahan akan siksaan, tetapi tidak sedikit juga yang berhasil melewati masa sengsara itu yang tetap setia kepada Yesus. Mereka memilih setia karena lebih baik menderita hanya seketika tetapi akan memperoleh kebahagiaan selama-lamanya.
- Dalam penglihatan berikutnya di Wahyu 15, Yohanes melihat lautan kaca bercampur api dan di tepi lautan kaca itu berdiri merekayang mengalahkan binatang. Mereka adalah orang yang setia dan terus berpegang teguh sebagai pengikut Kristus ketika teraniaya oleh antikristus dengan kekejaman yang sangat ekstrim. Mereka menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian anak domba suatu nyanyian kemenangan setelah melewati pergumulan, perjuangan yang sangat berat. Nyanyian Musa yang dinyanyikan setelah menyeberang laut Teberau dan menyaksikan kekuatan Mesir tenggelam oleh keganasan laut tersebut. Suatu nyanyian yang memberi pengakuan bahwa Allah sendirilah yang bertindak langsung membela umat dan mengalahkan musuh umat-Nya. Umat Tuhan yang sejati pasti gemar mengumandangkan pujian untuk mengagungkan Allah. Umat yang setia melewati aniaya antikristus itu jelas-jelas masuk dalam penganiayaan kekejaman kelas berat. Mereka beralasan menyalahkan Allah yang seakan-akan membiarkan mereka berjuang tanpa pembelaan Allah. Tetapi ternyata kemenangan Allah atas iblis membuat mereka lupa penderitaan sebab di hadapan mereka terpampang nyata surga tempat untuk menikmati kebahagiaan abadi.
Jauh-jauh sebelumnya nabi Yesaya sudah bernubuat “Bulan berganti bulan dan sabat berganti sabat mereka seluruh manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku firman Tuhan” (Yesaya 66:23). Semua orang percaya akan bersama Yesus untuk selamanya, tetapi para pelawan Firman akan dihukum dalam neraka yang kekal.
- Dalam penglihatan rasul Yohanes pasal 15 ini mencatat bahwa murka Allah yang terakhir ini akan terus menimpa umat di luar Kristus bersama dengan antikristus. Walaupun orang percaya berusaha berdoa syafaat untuk keselamatan mereka. Allah tidak akan mengubah keputusan-Nya. Hukuman Allah terakhir sebelum pemerintahan Kristus adalah hukuman yang tanpa belas kasihan. (MT)
Masa sengsara selalu ada. Tak perlu dihindari hadapi saja karena sengsara pasti berlalu.