Minggu 10 November 2019
KEBANGUNAN ROHANI
Nehemia 10; Mazmur 102; Wahyu 7
Ayat Mas / Renungan
2 Tawarikh 26:4-5 “Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. “Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.”
Kebangunan rohani yang dipimpin Ezra sangat mendorong umat Allah untuk memperbaharui dan menguatkan komitmen mereka. Hal itu terjadi karena kebangunan rohani bukan saja menggugah semangat agamawi tetapi memfokuskan hati dan pikiran umat kepada firman Allah. Umat bersumpah kutuk untuk hidup mentaati firman Allah. Artinya membuat komitmen yang teguh dan siap terkutuk bila tidak taat dan setia kepada komitmennya.
Ada beberapa isi komitmen mereka yang tetap relevan menjadi komitmen umat Tuhan sampai sekarang:
- Komitmen untuk setia melakukan Firman dan melayani Tuhan. Dalam hal ini umat Tuhan sangat menyadari adanya godaan yang kuat hidup tidak sesuai firman Allah. Bukan saja godaan tetapi juga ancaman. Sudah merupakan kebiasaan buruk bagi umat Allah hidup tidak sesuai Firman karena tergoda hidup mudah seperti penyembah berhala. Penyembah berhala sesungguhnya tidaklah seperti penyembah Allah sejati. Bila penyembah berhala mengontrol berhalanya maka umat Allah justru harus siap dikontrol oleh Allah. Jadi komitmen umat berarti memberikan hidup sepenuhnya dikontrol oleh Allah dan hidup sesuai standar Allah.
- Komitmen memisahkan diri dari pola hidup dunia. Mereka harus terus berjuang menghindar dari perilaku yang berpotensi mencemarkan hidup. Hal ini adalah suatu sikap memlihara kekudusan hidup di hadapan Allah. Salah satu fakta kekudusan adalah membangun hubungan yang harmonis dengan Allah dan sesama. Membangun hubungan yang harmoni dengan Allah tentu saja harus ditandai dengan penyembahan, doa dan pengabdian kepada Allah. Sedangkan hubungan harmoni dengan sesama dinyatakan melalui kasih dan kepedulian kepada sesama. Suatu sikap praktis mengurangi kesedihan dan kesulitan sesama haruslah suatu gaya hidup yang nyata dari umat Tuhan.
- Berkomitmen meluaskan kerajaan Allah dengan mempersembahkan waktu, uang, tenaga dan harta. Umat berkomitmen membawa persembahan sulung ke rumah Tuhan, yang terdiri dari anak sulung, ternak sulung dan buah atau hasil panen sulung. Mereka juga berkomitmen mempersembahkan persepuluhan ke rumah Tuhan. Tentu saja di atas segalanya adalah umat Allah mempersembahkan hidup seutuhnya kepada Allah melalui pengabdian yang tulus, penyembahan yang kudus dan penyembahan yang terbagus. (MT)
Kebangunan rohani selalu disertai dengan komitmen semakin taat Firman.