Senin 29 Juli 2019
PENDAPAT BIJAKSANA
2 Samuel 18; Daniel 11:21-45; Markus 7:14-37
Ayat Mas / Renungan
Markus 7:28-29 Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”“Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
Iman, ketekunan dan kebijaksanaan adalah nilai yang boleh disebut independen. Artinya prinsip yang dapat berjalan sendiri. Tetapi bila ketiganya dipadu dan ada pada pribadi seseorang akan menjadi kekuatan dan keindahan yang luar biasa. Ketiga nilai ini ada dalam diri perempuan Siro Fenisia yang datang kepada Yesus mohon kesembuhan atas anak perempuannya yang kerasukan roh jahat. Perempuan Siro Fenisia ini mempunyai iman. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya “Hai ibu besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki” (Matius 15:28). Tuhan Yesus bukan saja mengatakan “engkau beriman”, tetapi Yesus berkata “besar imanmu”. Tentu saja Tuhan Yesus melihat totalitas ibu yang sangat mengasihi anaknyaitu datang dan memohon kepada Yesus. Dia bukan hanya sekedar coba-coba memohon kepada Yesus, tetapi datang dengan permohonan dan pengenalan akan kuasa Yesus. Kemudian perempuan Siro Fenisia itu mempunyai ketekunan. Ketekunanlah yang membuat perempuan itu datang dan bertemu dengan Yesus.
Sesungguhnya keberadaan Yesus saat itu dirahasiakan. Matius 15:21-28 menjelaskan ketika perempuan Siro Fenisia memanggil Yesus, Yesus sama sekali tidak menjawab. Lebih menyakitkan lagi murid-murid Yesus mengusirnya. Tetapi dia terus memanggil dan memohon pertolongan Yesus. Yesus bukannya menanggapinya dengan baik tetapi malahan menganggapnya bagaikan anjing yang mengharap jatah seorang anak. Ketekunannya benar-benar teruji. Melalui jawabannya kepada Yesus membuktikan bahwa perempuan Siro Fenisia ini mempunyai kebijaksaan. “Benar Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak”. Perempuan ini berprinsip, remah-remah pun akan saya terima yang penting datangnya dari Tuhan Yesus. Perempuan itu sepertinya menyadari bahwa anugerah pertama memang adalah untuk orang Israel. Tetapi berhubung banyaknya orang yang menyia-nyiakan maka orang di luar Israel pun masih punya kesempatan.
Pemahaman akan segala sesuatu menjadi sangat berharga bila itu datang dari Yesus adalah pendapat seorang yang bijaksana. Perempuan Siro Fenisia yang adalah orang kafir dapat dijadikan pelajaran berharga betapa semua umat Allah membutuhkan iman, ketekunan dan kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan. Bila mempunyai satu saja di antara ketiganya masih kurang lengkap jadi milikilah iman, ketekunan dan kebijaksanaan. (MT)
Bukan masalah hebat atau biasa saja, yang utama adalah sumbernya dari Allah.