Rabu 08 Mei 2019
KESALAHAN SELALU BERAKIBAT BURUK
Ulangan 1 – 2; Ayub 4; Matius 26 : 26-46
Ayat Mas / Renungan
Ulangan 1:29-30 “Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka; TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu”
Ulangan ini adalah pidato Musa sebelum kepemimpinannya diserahkan kepada Yosua untuk memasuki dan menaklukan Kanaan. Namanya Kitab Ulangan karena isinya mengulang sejarah perjalanan bangsa Israel. Musa mengulas ulang perbuatan-perbuatan dan janji-janji Allah kepada bangsa Israel sebagai generasi baru yang siap memasuki Kanaan. Tidak kalah pentingnya, Musa menjelaskan kewajiban-kewajiban mereka sebagai umat pilihan Allah. Dalam menjalani hidup sehari-hari umat harus selalu setia beriman kepada Allah dan mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan mereka. Tidak lupa juga Musa mengulas ulang kenyataan pahit yang harus diderita generasi sebelumnya. Generasi sebelumnya harus menerima kenyataan tidak memasuki Kanaan selain Yosua dan Kaleb. Itu berarti generasi yang selalu memberontak dan bersungut-sungut itu harus mati dipadang belantara. Karena sesungguhnya umat Israel sudah harus memasuki Kanaan tiga puluh Sembilan tahun sebelumnya. Ketertundaan itu terjadi akibat ketidaktaatan kepada firman Allah. Dalam pidatonya Musa menghimbau generasi baru umat Israel agar memanti dan mengikuti petunjuk Allah dengan sepenuh hati. Karena berkat-berkat Allah tersedia bagi mereka yang setia mentaati dan mengikut Tuhan. Boleh juga disebut bahwa Kitab Ulangan ini adalah dokumen penting bagi generasi Israel yang akan segera memasuki Kanaan.
Pada usia 120 tahun Musa masih mampu mengingat semua perbuatan-perbuatan, janji-janji dan peraturan-peraturan Allah untuk umat-Nya. Musa merangkum dan menjelaskannya melalui orasi yang memukau generasi baru. Musa yang sudah lanjut usia ternyata mampu memotivasi generasi muda untuk memasuki negeri perjanjian dengan bekal kehidupan iman yang dibutuhkan. Musa tidak menyembunyikan kenyataan pahit yang dialami generasi sebelumnya sebagai resiko terhadap ketidak-taatan kepada peraturan yang dibuat oleh Allah. Tetapi Allah tidak meninggalkan mereka karena kesediaan mereka untuk bertobat dari kesalahan mereka. Sejarah generasi sebelumnya menjelaskan, walaupun Allah menghukum dan mengutuk setiap kesalahan dan pelanggaran, Allah tetap juga memberkati dan menuntun orang yang bertobat. Sering terjadi umat-Nya gagal pada masa kebodohan dan kelemahan tetapi sifatnya biasanya bersifat sementara, karena kesadaran akan kesalahan menuntun mereka kembali mentaati Allah. (MT)
Kesalahan itu buruk tetapi tidak ada kesalahan yang tidak bisa diperbaiki.