Minggu 03 Maret 2019
PEMBERITAHUAN MELALUI MIMPI
Lukas 20 : 27 – 47; Kejadian 37; Mazmur 28
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 28:7 “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”
Lukas 20:38 “Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Yusuf adalah tokoh utama yang menjadikan keturunan Yakub berkembang menjadi bangsa di Mesir. Terbukti bahwa standar moral Yusuf jauh melebihi kanak-kakaknya. Hal itu merupakan alasan Allah merestui ketokohan Yusuf. Ada dua hal yang menjadi alasan kakak-kakaknya membenci Yusuf. Dan dua hal yang dimaksud bukanlah merupakan kesalahan Yusuf. Yakub menganakmaskan Yusuf bukanlah maunya Yusuf melainkan pilihan ayahnya. Tentu Yakub punya alasan sendiri. Pilih kasih orangtua kepada anak-anaknya adalah suatu kesalahan tetapi juga adalah haknya. Mimpi Yusuf adalah cara Allah memberitahukan kepada Yusuf akan masa depannya. Tentu sebagai anak yang masih lugu dia tertarik untuk menceriterakan mimpinya kepada keluarga. Bila sang ayah dan para kakak-kakaknya mengartikan mereka akan menyembah Yusuf, bukanlah salah Yusuf, bahkan hal itu sedikitpun tidak ada dalam pikirannya. Allah terkadang menubuatkan masa depan lewat mimpi. Padahal Allah sedang menjelaskan agar Yusuf siap menghadapi masa sulit, bukan bersombong diri. Dalam fakta Yusuf mentaati dan menjalaninya dengan baik. Bila kakak-kakaknya iri hati mendengar mimpi Yusuf, sang ayah justru menyimpan dalam hatinya. Bagaimana dengan Yusuf? Sedikit banyak Yusuf pun merenungkan arti mimpinya itu. Mengetahui bahwa dia menjadi utama dalam keluarganya kelak dia bukan menjadi sombong dan bangga diri. Yusuf menyadari bahwa dia harus siap menjalani proses untuk sampai ke tempat terhormat itu. Ternyata terbukti sesungguhnya Allah sedang mengarahkan Yusuf sebagai alat-Nya untuk menggenapi janji-Nya.
Ada juga pelajaran penting bagi umat Allah melalui pengalaman Yusuf ini yakni: sekalipun dalam menjalankan hidup benar itu sukar dan beresiko menderita di dalam dunia yang jahat ini, pada akhirnya tujuan Allah bagi dan melalui orang yang hidup benar akan tercapai. Yusuf diperlakukan sangat kejam bahkan dijual sebagai budak oleh kejahatan kakak-kakaknya, tetapi secara kreatif Allah menjadikannya sebagai fakta sejarah untuk melaksanakan rencana-Nya. Berita bohong kematian Yusuf telah membuat Yakub seakan berada dengan Yusuf dalam dunia orang mati.
Tetapi seperti pernyataan pemazmur bahwa Tuhan adalah kekuatanku dan juga perkataan Yesus “Allah bukanlah Allah orang mati melainkan melainkan Allah orang hidup”, adalah jaminan yang pasti agar tetap sabar dan tekun menghadapi berbagai kesulitan. Karena Dia akan selalu ada bertindak selalu dan tepat waktu menolong umat-Nya. (MT)
Mimpi besar bukanlah untuk bersombong diri melainkan siap menghadapi masa sulit agar tercapai.