Sabtu 02 Maret 2019
PENYANDANG JANJI ALLAH
Lukas 20 : 1-26; Kejadian 35-36; Mazmur 27
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 27:4 “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.”
Mazmur 27:10 “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.”
Walapun Allah mengetahui kelemahan Yakub, Allah tidak merendahkan standar kebenaran yang harus dijadikan Yakub sebagai urusan dalam bersikap. Bukan Allah yang menyesuaikan diri dengan kelemahan Yakub tetapi Yakublah yang harus berjuang menyesuaikan diri dengan standar yang dibuat Allah. Itulah sebabnya Yakub harus terus berjuang membangun hidupnya. Sebab dia bukan lagi pecundang melainkan pejuang. Setelah kesalahan besar di daerah penyembahan berhala, Allah menyuruh Yakub dan keluarga serta semua miliknya segera berangkat ke Bethel. Mereka tidak membawa segala sesuatu yang dapat mempengaruhi mereka pada konsep kekafiran. Semua berhala dalam bentuk apapun harus dibuang.
Pembaharuan rohani dalam keluarga Yakub adalah syarat mutlak untuk pergi dan menetap di Bethel. Yakub menuntun keluarganya untuk memperbaharui ikrar setia kepada Allah. Betul juga bahwa taat dan setia kepada Allah haruslah teruji. Bila ujian datang adalah saat-saat tepat untuk memperbaharui komitmen. Umatnya perlu tahu secara pasti bahwa ketaatan bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan untuk kedamaian dan kebahagiaan umat-Nya. Di Bethel Yakub fokus lagi dalam pengabdian kepada Allah.
Suatu gaya hidup yang sempat pudar oleh pengaruh kekafiran. Pembaharuan rohani Yakub dan keluarganya membuahkan pengalaman baru. Mereka secara jelas mengalami perlindungan Allah. Dengan bersatunya yakub dengan kehendak Allah setelah kembali ke tanah Perjanjian, Allah pun menampakkan diri kepada Yakub. Sama dengan kepada Abraham dan Ishak, janji Allah kepada Yakub menuntut ketaatan dan iman. Seperti yang dijanjikan Allah kepada Ribka bahwa Yakublah yang menerima berkat kesulungan. Jadi bukan karena penipuan penipuan yang dilakukan oleh Ribka dan Yakub. Karena penipuan tidak akan pernah mendatangkan berkat Allah. Dalam kenyataan, Esau makmur secara material, tetapi tidak secara rohani. Dia mempunyai sikap menyepelekan segala hal yang berhubungan dengan hidup beriman kepada Allah. Hal itu sangat berpengaruh kepada bangsa yang keturunannya yaitu bangsa Edom. Edom menjadi bangsa yang fasik dan sering menjadi sasaran murka Allah. Raja Daud sebagai bagian keturunan Yakub adalah merupakan contoh seorang penyandang janji Allah.
Kebahagiaannya tidak bersumber dari persekutuan dengan dunia atau perolehan materi yang melimpah. Kebahagiaan mereka bersumber dari persekutuan dengan Allah dan sesama. Bersama diam di hadirat Allah untuk menikmati kemurahan Allah. Hidup mengandalkan Allah dan mengalami serta meresponi kebaikan Allah. (MT)
Bukan penipuan Yakub dan Ribka tetapi Allah-lah yang memilih dan menentukan Yakub penyandang Janji Allah.