Sabtu 16 Februari 2019
PENUNDAAN JAWABAN DOA
Lukas 11:29-54; Kejadian 20; Mazmur 13
Ayat Mas / Renungan
Mazmur 12:6 “Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.”
Lukas 11:35 “Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.”
Sekali lagi kita dikejutkan tindakan Abraham untuk kedua kali menyatakan Sara adalah saudaranya kepada Abimelekh raja Gerar. Kesalahan ke-dua ini sangat berpotensi menggagalkan rencana Allah bagi Abraham dan Sara. Allah bertindak menggagalkan Abimelekh mempeistri Sara dengan sangat tegas hingga Abimelekh takut. Rencana Allah tak tergagalkan oleh siapapun termasuk penyandang rencana dan janji Allah tersebut. Abraham tidak pernah bermaksud menggagalkan rencana Allah, tidak pula menyalahkan Allah lalai menepati janji-Nya. Abraham ternyata sama seperti manusia pada umumnya yang lemah dan takut bila ada bahaya mengancam. Allah melihat jauh ke dalam hati Abraham dan mengerti pula keterbatasan Abraham. Pemazmur pasal 13 dalam kelemahannya merasa dilupakan oleh Allah, karena doa-doanya seakan-akan tak ditanggapi oleh Allah.
Perlu kita tahu bahwa penundaan Allah untuk segera menngabulkan doa-doa kita selalu mempunyai tujuan terbaik untuk kita. Perlu juga kita memahami bahwa doa yang segera dikabulkan sering tidak membuahkan sesuatu yang membangun iman kita. Tetapi penundaan Allah justru sering menorehkan sesuatu yang menjadikan kita mempunyai hati yang besar dan iman yang kuat. Abraham layak disebut bapak orang beriman bukan hanya karena kesediaannya meninggalkan negerinya untuk memasuki negeri yang dijanjikan Allah. Tetapi karena kesetiaannya terus percaya kendatipun Allah seakan-akan menunda-nunda penggenapan janji-Nya. Pemazmur ternyata semakin mengandalkan kasih Allah, karena semakin mengenal dan memahami cara-cara Allah mengabulkan doanya. Ketika harapan kita tidak segera tercapai adalah kesempatan bagi kita semakin fokus untuk memahami cara-cara Allah menyatakan pertolongannya.
Tuhan Yesus pernah menganalogikan tentang melihat atau memahami cara Allah dengan fungsi mata bagi tubuh. Bila mata baik, tubuh menjadi terang dan bila mata jahat tubuh menjadi gelap. Jadi mata haruslah tetap terawat dengan baik. Mata adalah cara pandang untuk hidup dan segala permasalahannya. Bila cara pandang salah artinya terang yang ada menjadi kegelapan. Cara pandang Abraham dari awal sudah benar, pilihannya pun benar. Wajar saja Abraham menghadapi hidup dengan segala permasalahannya tetap fokus kepada janji Allah. Terkadang dia lemah tapi tidak sampai jatuh. Terkadang dia ragu tetapi tidak menyangkal. (MT)
Doa dengan pengabulan cepat tidak selalu tepat. Doa dengan pengabulan tertunda justru sering membuat kuat.