Minggu 25 November 2018
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR
Yohanes 15:1-2 “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah”.
Mungkin saudara-saudara sama dengan saya yang tidak percaya bahwa ada suami istri yang sudah 20 tahun menikah tetapi ternyata belum saling mengenal. Hasil kasih mereka ternyata telah dikaruniai dua orang anak yang beranjak semakin dewasa. Mereka sama-sama melakukan kewajiban sebagai suami dan sebagai istri serta menjadi ayah dan ibu bagi anak-anak. Tidak heran satu masalah kecil memicu masalah terselubung ini menimbulkan terjadi perceraian. Sama halnya dengan maraknya anak Tuhan bahkan pendeta yang menjadi mualaf belakangan ini sudah pasti puluhan tahun menjadi Kristen tetapi tidak mengenal Yesus. Orang Kristen yang seperti ini hanyalah melakukan kewajiban sebagai orang Kristen pada umumnya tanpa pernah mengalami hubungan intim dengan Tuhan Yesus. Dari awal Tuhan Yesus sudah menyatakan bahwa Dia adalah pokok anggur yang benar dan pengikut-Nya adalah ranting-ranting yang harus terus tinggal dalam pokok. Yesus adalah sumber kebenaran dan sumber kehidupan yang selalu hadir dan aktif mengalirkan kebenaran dan kehidupan itu kepada pengikut-Nya. Pengikut bukan hanya tidak boleh lepas bukan hanya sekedar menetap tinggal, tetapi haruslah mengenal dan membangun hubungan yang semakin dekat dengan Yesus. Tuhan Yesus memberikan diri-Nya sebagai pokok dan orang percaya sebagai ranting.
Dengan tetap tinggal pada pokok maka orang percaya akan hidup dalam kebenaran dan menghasilkan buah-buah yang benar dan nyata dalam perilaku sehari-hari. (MT)