Kamis 01 November 2018
BUKAN KENYATAAN TAPI KEBENARAN
Lukas 12:13-21
Saya tidak terganggu melihat pendeta-pendeta yang kaya raya. Yang betul adalah saya sangat mengagumi Tuhan melihat kenyataan bahwa ternyata banyak anak Tuhan yang kaya raya yang menggunakan kekayaannya untuk mendukung pelayanan gerejawi. Jadi ada hubungan jemaat kaya yang suka memberi dengan kekayaan yang dimiliki pendeta zaman now.
Tidak masalah bukan? Yang salah adalah bila pendeta melayani bertujuan memperkaya diri. Lebih salah lagi bila pendeta menjadikan kekayaan sebagai pembuktian bahwa hidupnya berkenan kepada Tuhan. Bukan hanya salah tetapi sudah mengarah kepada berbahaya bila menjadikan kekayaan atau perolehan materi secara melimpah sebagai standar kebenaran. Menjadikan kekayaan menjadi standar kehidupan biasanya bukan akan merusak kebenaran tetapi membangun ketamakan. Menjadikan kekayaan menjadi tujuan kehidupan adalah kesalahan fatal karena semakin menjauh dari hidup yang kekal. Kehausan untuk memperoleh kekayaan menjauhkan kita mempunyai kehausan akan kebenaran.
Bila kita bekerja secara benar untuk memenuhi kebutuhan pada saat yang sama kita akan tetap konsentrasi mencari juga Kerajaan Allah. Hal itu membuat jauh dari kekuatiran hidup. Tetapi bila kita bekerja secara membabi buta untuk tujuan memperoleh kekayaan yang melimpah pasti terlupakan mencari Kerajaan Allah. Hal itu membuat kita dikuasai kekuatiran hidup karena takut miskin. Bila sudah memperoleh kekayaan segera bersandar kepada kekayaan dan tidak lagi peduli dengan kebenaran dan hidup yang kekal. Akhirnya bila meninggal akan kehilangan segala-galanya. Sebab bukan kekayaan tujuan hidup yang benar tetapi kebenaranlah kekayaan yang pasti. (MT)