Selasa 31 Juli 2018
BUKA HATI PADA DIDIKAN
Ibrani 12:1-17
Problem mental dan emosional terjadi karena hati yang tertutup kepada didikan Tuhan, didikan Tuhan tidak selalu dalam bentuk nasehat tetapi sering melalui situasi yang kurang mengenakkan. Kadang-kadang bentuk didikan Tuhan itu adalah mengijinkan terjadinya ketidakadilan. Mungkin saja kita menganggap ketidakpedulian Tuhan padahal justru kasih karunia Tuhan agar kita dipakai terlibat untuk memperbaikinya.
Karl Marx adalah seorang yang telah mengalami kelahiran baru menjadi anak Tuhan karena menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Pada masa remajanya dia memiliki suatu hubungan yang indah dengan Tuhan. Pada zamannya dia prihatin dengan kondisi tenaga kerja di Jerman. Dia mengharapkan gereja bertindak untuk memecahkan masalah ini. Tetapi pada saat ketidakadilan dan penindasan semakin kejam, gereja tidak berbuat apa-apa. Lalu kebencian dan kepahitan menguasai hatinya. Hal itu sama saja menjual dan menyerahkan diri kepada iblis. Dia memusatkan perhatiannya kepada ketidakadilan sehingga tumbuh kebencian dan kepahitan. Seharusnya dia memusatkan perhatiannya kepada kasih karunia Allah seperti Martin Luther King dan Nelson Mandela. KArena kebencian kepada generasi dia merumuskan teori komunisme pada usia 20 tahun. Teorinya yang menghancurkan dirinya sendiri.
Perlu kita pahami bahwa untuk luka hati, bencana dan ketidakadilan apapun yang datang ke dalam hidup saudara, selalu tersedia kasih karunia untuk memberdayakan saudara menyelesaikan hal tersukar. Dan selalu terbuka kesempatan saudara menjadi alat kasih karunia Allah untuk menyelesaikan persoalan kemanusiaan sekalipun.