Rabu 04 Juli 2018
PENGINJILAN DAN PENUAIAN
2 Timotius 4:1-8
Penginjilan dan penuaian selalu berdampingan. Penuaian tidak akan pernah terjadi tanpa penginjilan, tetapi penginjilan dilakukan agar terjadi penuaian. Penginjilan tanpa penuaian berpotensi melemahkan, tetapi penuaian tanpa penginjilan adalah suatu kemustahilan. Penginjilan tanpa penuaian bukan berarti kegagalan tetapi penuaian tanpa penginjilan adalah sebuah angan-angan. Penginjilan dilakukan untuk mentaati perintah dan penuaian adalah janji yang digenapi kepada yang taat perintah. Jadi sekarang mana yang paling penting penginjilankah? atau penuaiankah? Tidak perlu mempermasalahkan mana yang paling penting tetapi mari kita fokus kepada penginjilan. Sebab kalau fokus kepada penginjilan penuaian akan menyusul. Tetapi apa, mengapa dan bagaimanakah penginjilan itu? Sesugguhnya seluruh hidup Yesus adalah penginjilan. Hidup dan karya Yesus adalah kabar baik untuk semua orang di sekitarnya. Karena Yesus datang untuk mengatakan suatu kehidupan yang baru, dan Tuhan Yesus mempraktekkan kehidupan yang baru tersebut.
Tuhan Yesus bukan saja memerintahkan pewartaan Injil, tetapi memberi teladan bagaimana Injil itu dipancarkan melalui karya dan kehidupan. Sebagai pewartaan tidak boleh mendesak apalagi memakai propaganda yang bersifat menipu seperti memberi iming-iming. Tidak perlu juga mengancam dan menakut-nakuti. Pewartaan itu haruslah tulus mewartakan kebenaran. Dan Yesus adalah kebenaran itu. Penginjilan itu dapat dilakukan melalui medsos (media sosial).
Tetapi yang paling utama adalah melalui keteladan hidup, melalui persahabatan yang baik dan benar. Sebab itu fokuslah menginjilkan melalui berbagai cara maka penuaian akan menyusul. sebab bila perintah penginjilan ditaati maka janji penuaian dan tergenapi.