Senin 04 Juni 2018
BERGANTUNG PADA TUHAN
Mazmur 40:1-17
Jangan pernah mengharapkan jalan mulus tanpa masalah. Karena sesungguhnya kehidupan adalah serangkaian masalah. Setiap kali saudara menyelesaikan satu masalah biasanya masalah selanjutnya akan datang menyusul. Kita tidak perlu mencari-cari masalah, karena masalah itu sudah ada tanpa saudara mencarinya. Bahkan terkadang masalah itu sudah menunggu untuk segera menyambut kehadiran saudara. Jadi hadapi sajalah bila perlu tertawakan. “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu” (1 Petrus 4:12). Rasul Petrus menjelaskan bahwa masalah itu wajar yang diijinkan Tuhan sebagai pengalaman yang indah yang tidak bisa dan tidak perlu dihindari. Allah bisa saja mengatur agar Yusuf tidak perlu masuk penjara, Daniel tidak perlu ke gua singa, Yeremia tidak perlu dijebloskan ke sumur tua dan Paulus tidak perlu mengalami kapal karam tiga kali. Allah justru mengijinkan kesulitan itu terjadi menjadi pengalaman yang sangat berharga membuat mereka semakin bergantung kepada Allah. Penjara membentuk Yusuf siap menjadi petinggi Mesir. Gua singa membentuk Daniel menjadi kepercayaan raja Darius. Sumur tua membentuk Yeremia menjadi sosok yang sabar dan tangguh. Kapal karam mempersiapkan Paulus mengarungi lautan luas hingga sampai ke Roma. Menurut saya sesuai dengan pengalaman bahwa ibadah yang paling dalam dan menyentuh hati adalah pengalaman ibadah saat sedang menghadapi berbagai kesulitan.
Ritual agama tidaklah salah, tetapi juga bukanlah tujuan, hanyalah sebagai alat yang mengarahkan manusia berdosa agar hidup bergantung kepada Allah. Bukan ritual agama tetapi ketaatan yang muncul dari imanlah pembuktian bahwa umat-Nya sungguh-sungguh bergantung kepada Allah.
Mazmur ini memberi petunjuk tentang Yesus sebagai yang secara total taat kepada Allah Bapa. Karena Yesus datang memang untuk melakukan kehendak Bapa. Orang percaya pun harus mengkonfirmasikan ketaatan Yesus dalam hidupnya. Dari diri sendiri pasti tidak akan pernah mampu. Tetapi bila bergantung kepada Tuhan ada harapan untuk bisa.
Tokoh-tokoh yang disebut di atas telah membuktikan ketaatan mereka, karena hidup bergantung kepada Allah. Raja Daud pun berulangkali diterpa kesulitan. Dan kesulitan itulah yang membuatnya bergantung kepada Allah. Tidaklah mengherankan usia pun tidak terlalu signifikan menghambatnya untuk terus produktifitas menyumbangkan kreasinya berupa Mazmur pujian bagi Allah
- M1 – Menerima : Terima firman Tuhan sebagai fakta dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Saat membaca Firman ijinkan Firman menguasai pikiran.
- M3 – Melakukan : Bergantunglah kepada Allah.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya bergantung kepada Allah.