Senin 07 Mei 2018
KENAIKAN YESUS KE SORGA (MATIUS)
1 Raja-raja 8:54-61; Matius 28:16-20
Matius hanya memberi sedikit petunjuk bahwa murid-murid menyaksikan Yesus naik ke sorga. Matius lebih tertarik menulis amanat agung Yesus kepada murid-murid-Nya daripada peristiwa kenaikan-Nya. Matius tidak bermaksud mengurangi arti pentingnya kenaikan Yesus, tetapi bagi Matius kenaikan itu adalah fakta. Proses penyelamatan yang merupakan karya Yesus sudah jelas, mulai kelahirannya hingga naik ke sorga adalah fakta sejarah yang menakjubkan. Bukan hanya menakjubkan saja tetapi juga sarat makna dan jelas tujuan. Baik makna baik tujuannya sangat berhubungan dengan keabadian. Matius mengkonsentrasikan pemikirannya kepada “setelah Yesus naik ke sorga selanjutnya bagaimana?”. Urusan sorga sudah diurus Yesus dengan sempurna, jadi kita sekarang masih harus melanjutkan karya Yesus dengan cara menerima tongkat estafet dari-Nya.
Perbedaan fokus para penulis ini bukan berarti mereka berbeda pandangan tentang Yesus hanya saja berbeda sudut yang dipandang tentang Yesus. Tetapi semua penulis Injil memberitakan Yesus adalah anak Allah yang menjadi manusia yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusiadari hukuman dosa. Matius sangat tertarik dengan perintah Agung Yesus yang merupakan perintah-Nya kepada murid-murid-Nya hanya beberapa menit saja sebelum Yesus naik ke sorga. Matius yang menulis Injil kepada orang Yahudi merasa perlu sesegera mungkin memberitakan Injil kepada umat beragama tanpa mengerti jalan keselamatan. Itulah sebabnya dia menangkap perintah Yesus untuk memberitakan Injil lebih penting dari fakta kenaikan Yesus ke sorga. Sedangkan Lukas seorang petobat Yunani menulis suratnya kepada non-Yahudi. Latar belakangnya sebagai orang Yunani mengkonsentrasikan tulisannya kepada non-Yahudi khususnya orang Yunani. Tidak heran bila tulisannya sangat historis, karena Lukas ingin menyajikan karya penyelamatan Yesus terbungkus apik dalam sejarah. Jadi walaupun mereka menulis dari sudut pandang berbeda bukan berarti berita Injil mereka bertentangan melainkan saling melengkapi.
Amanat Agung ini sangat menarik karena harus diterima sebagai perintah yang harus dipertanggung jawabkan. Perintah ini jelas tujuannya untuk keselamatan dan pertobatan manusia. Tentu tidaklah perintah yang mudah dilaksanakan. Janji penyertaan Tuhan Yesus merupakan jaminan pasti dari Tuhan Yesus langsung.
- M1 – Menerima : Terima firman Tuhan sebagai fakta dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Apa perintah Yesus kepada murid-muird-Nya?
- M3 – Melakukan : Jadilah saksi Kristus
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya menjadi saksi Kristus.