Senin 05 Maret 2018
KETERLIBATAN ALLAH ITU PASTI
Zefanya 1:1-8
Zefanya adalah putra dari buyut Raja Hizkia seperti yang ditulis dalam silsilah pada kitab Zefanya. Zefanya bernubuat mendahului kebangunan rohani dan pembaharuan di bawah pimpinan Raja Yosia. Nubuat nabi Zefanya adalah merupakan peringatan keras kepada bangsa-bangsa khususnya kepada bangsa Yehuda. Walaupun bentuknya sebagai peringatan akan datangnya hukuman, rupanya Raja Yosia menanggapinya dengan baik dan benar. Peringatan keras ini memotivasi Raja Yosia untuk meminta rakyatnya membarui ketaatan kepada Allah.
Pada umumnya manusia tidak suka diancam. Biasanya manusia yang diancam dengan hukuman justru semakin nekat melakukan pelanggaran yang semakin buruk. Mungkin saja Raja Yosia tidak suka juga di ancam. Tetapi karena ancaman datang dari Allah Yosia pun meresponinya dengan baik dan benar. Pengenalan Yosia kepada Allah tentu menjadi dasar yang benar bagi Yosia meresponi nubuat nabi Zefanya. Respon yang baik dan benar terhadap firman Allah sudah dapat dipastikan akan menghasilkan perubahan hidup. Kalau terus-menerus terjadi maka pastilah memasuki proses pertumbuhan dan pendewasaan bagi perjalanan iman kita. Sebaliknya bila tidak menanggapi Firman Tuhan dengan baik apalagi selalu melawan lama-lama menjadi masa bodoh. Itulah yang terjadi sebelum Zefanya bernubuat. Hasilnya umat tidak lagi mempunyai pengenalan yang benar kepada Allah. “Pada waktu itu Aku akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor dan akan menghukum orang-orang yang mengental seperti anggur di atas endapannya dan yang berkata dalam hatinya: Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat” (Zefanya1:12).
Pandangan yang salah itu adalah menganggap Allah masa bodoh terhadap manusia. Allah tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat. mereka akhirnya berpandangan Deistik. Artinya Allah tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan sehari-hari manusia. Pandangan yang keliru ini menjadikan mereka tetap hidup dalam dosa. Setiap umat yang terus-menerus belajar mentaati Firman pasti mengetahui dan meyakini Allah terlibat dalam kehidupan manusia.
Pandangan yang keliru ini menjadikan mereka tetap hidup dalam dosa. Allah sangat mengetahui dengan pasti tindakan apa yang dia lakukan kepada umat yang mentaatinya. Keterlibatan Allah atas hidup manusia itu pasti. bahkan Allah terlibat langsung dalam sejarah manusia dan sejarah bangsa-bangsa.
- M1 – Menerima : Terimalah firman yang saudara baca dengan yakin Allah terlibat dalam hidup saudara.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Allah menghukum Yehuda?
- M3 – Melakukan : Alami keterlibatan Allah dalam hidup saudara.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya Allah memimpin hidup saudara.