Selasa 20 Februari 2018
ALLAH MELEGAKAN HATI YANG RINDU
(Nehemia 2:1-20)
Saya sangat yakin bahwa saudara pembaca 4M yang budiman mempunyai kerinduan yang sama dengan saya. Kerinduan kita bersama adalah terjadinya pemulihan gereja Tuhan, sebagai bagian dari terjadinya penuaian. Nehemia seorang pejabat minuman raja Artahsasta mendapat informasi dari Hanani tentang kondisi negerinya dan kehidupan bangsanya. Kedudukan dan kehidupan yang mapan tidak membuatnya melupakan Allah dan umat-Nya. Mengetahui kehancuran negerinya dan kondisi iman kaumnya yang sangat buruk telah mengganggu pikirannya. Kemudian timbul Kerinduan yang dalam untuk berbuat sesuatu. Tapi apa daya, tugas sebagai pejabat minuman raja merupakan pengikat yang kuat. Mustahil dia dapat melakukan sesuatu. Hanya berdoa dan berpuasa untuk negerinyalah yang dapat dilakukan.
“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa kehadirat Allah semesta langit, kataku: Ya, Tuhan, Allah semesta langit, Allah Yang Mahabesar dan dahsyat yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-nya dan tetap mengikuti perintah-Nya” (Nehemia 1:4-5). Kerinduan untuk terjadinya pemulihan tidaklah suatu yang lahir begitu saja. Kerinduan untuk terjadinya pemulihan lahir dari hati yang mengasihi Allah yang dibuktikan melalui ketaatan kepada firman Allah. Kerinduan akan terjadinya pemulihan gereja Tuhan sebagai bagian dari penuaian membuat kita berlutut dan berdoa seperti yang dilakukan oleh Nehemia.
Ada kalanya kita seperti Nehemia yang betul-betul merasa tak berdaya. Kita kehabisan tenaga dan akal. Akhirnya Kerinduan tetap hanya Kerinduan dan hidup seakan-akan tertekan. Jangan pernah mundur karena kita masih bisa berdoa seperti yang dilakukan oleh Nehemia. Kerinduan yang mendalam akan terjadinya pemulihan gereja Tuhan tidak boleh kita biarkan mengurangi produktifitas kita dalam bekerja. Kita harus tetap berada di marketplace betapapun kerinduan itu tetap ada dalam hati kita. Tak disangka ternyata raja Artahsasta membaca Kerinduan di dalam hati Nehemia melalui raut wajahnya. Raja mengajak Nehemia berdialog empat mata. Suatu yang tak pernah terpikir oleh Nehemia.
Suatu kesempatan emas yang berharga. Tetapi Nehemia bukan lantas lupa diri Tetapi dia langsung memanjatkan doa spontan kepada Allah, barulah dia menyatakan Kerinduannya. Nehemia diutus dan diperlengkapi untuk membangun negerinya dan membawa kaumnya untuk kembali kepada Allah.
Tentu saja kerinduan yang berdasarkan cinta Allah dan taat Firman karena Allah akan mengajarkan hati yang rindu dengan mengabulkan kerinduan para penuai.