Selasa 06 Februari 2018
BEKERJA TERUS SAMPAI TUHAN DATANG
Keluaran 7:1-13
Dalam keluaran 3-6, berulang-ulang Musa menyatakan berbagai alasan untuk tidak diutus Allah memimpin Israel keluar dari Mesir. Mulai dari alasan tidak pandai bicara, kekerasan hati Firaun yang tidak akan mengijinkan orang Israel keluar dari Mesir. Belum lagi kemungkinan umat Israel akan menolak kepemimpinannya seperti sebelumnya Ketika dia berusaha membela umat Israel dari kekejaman mandur Mesir. Alkitab menjelaskan bahwa Musa menyatakan berbagai alasan agar jangan dia yang diutus. Tetapi sepertinya ada alasan yang tidak dikemukakan oleh Musa kepada Allah. Bisa jadi pada waktu Allah mengutus Musa, dia sedang menikmati masa pensiun atau masa tuanya pada usianya yang sudah 80 tahun. Hanya saja Musa sepertinya berpendapat bila Allah mengutus berarti Allah menganggap bahwa Musa masih layak dan mampu menjalaninya. Bila Allah yang menugaskan berarti Allah pulalah yang memberi kemampuan untuk menunaikan. Ternyata di usia 80 tahun Musa memutuskan taat. Rupanya Musa berprinsip “bekerja terus sampai Tuhan datang”. Perjalanan panjang pemimpin umat Israel selama 40 tahun bukanlah hal yang mudah. Kenyataannya Musa memimpin umat yang tidak tahu berterima kasih melewati padang gurun gersang yang tidak bersahabat. Ribuan tahun sesudahnya seperti yang kita ketahui sekarang semua manusia mengetahui bahwa dia adalah salah seorang yang sangat berdampak dalam sejarah manusia. Dia betul-betul membuktikan kerja keras bagi kepemimpinan yang luar biasa. Kepemimpinan Musa ini sesungguhnya memesankan jangan pernah menjadikan usia menjadi alasan berhenti untuk bekerja dan memberi arti kepada peradaban manusia. Jenis pekerjaan atau sifat kerja mungkin terus berubah dengan bertambahnya usia. Pada masa muda menurut kekuatan fisik, tetapi pada masa tua lebih kepada kekuatan mental dan spiritual.
Dalam bekerja Musa menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan itu datang dari pihak Mesir yang diwakili oleh Firaun. Firaun sebagai kekuatan yang menghambat justru semakin mengeraskan hati kendatipun berulang kali diserang tulah yang mengakibatkan rakyat Mesir menderita. Sebenarnya bukan Allah yang mengeraskan hati Firaun, tetapi prinsip tentang Allah menyerahkan seseorang kepada kekerasan hatinya sendiri bila selalu saja menentang Allah dan tidak mau bertobat. Dengan penyertaan Allah, Musa berhasil melumpuhkan kekuatan Firaun. Hambatan kedua adalah hambatan yang datang dari umat Israel. Umat Israel sangat tidak konsisten. Umat ini sering berubah setia kepada Allah hanya karena masalah-Masalah sepele seperti kekurangan makanan dan minuman. Pesunggutan adalah hal yang berulang-ulang dilakukan umat Israel, tetapi dengan kebesaran dan kelembutan hatinya, Musa meresponinya dengan baik. Dia bekerja keras memimpin umat hingga akhir hidupnya.
- M1 – Menerima : Terima firman yang saudara baca sebagai fakta sejarah.
- M2 – Merenungkan : Bagaimana sikap Musa terhadap panggilan Allah?
- M3 – Melakukan : Temukan panggilan Allah untuk saudara kerjakan.
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya mentaati panggilan Allah