Sabtu 20 Januari 2018
MENYATAKAN ISI HATI KEPADA ALLAH
Mazmur 23:1-6
Ada dua orang anak muda memasuki ruangan ibadah. Sikap kedua anak itu sangat berbeda. Salah seorang dari antara mereka Langsung bersikap hikmat, tunduk berdoa setengah jam sebelum ibadah dimulai. Sedangkan yang seorang menoleh kekanan dan kekiri, kemudian keluar sebentar dan masuk lagi. Kedua anak muda itu mempunyai tujuan yang sama, tetapi sikap sangat berbeda. Seorang dari mereka mempunyai ketajaman hati sehingga segera menyatakan isi hatinya kepada Allah. Sementara yang seorang lagi sibuk dulu dengan hal lain menunggu waktu ibadah tiba. Yang seorang langsung meresponi hadirat Allah sementara yang seorang belum bisa merasakan kehadiran Allah.
Orang yang peka terhadap kehadiran Allah serta meresponi dengan cara menyatakan isi hati kepada Allah adalah umat yang mempunyai kecerdasan spiritual dan ketajaman kerohanian. Ketajaman kerohanian berbeda dengan kesalehan. Orang yang mempunyai ketajaman kerohanian mempunyai hidup yang biasa saja dan tidak lebih saleh atau lebih suci dari manusia pada umumnya. Yang membedakannya bukanlah karakter tetapi perasaannya yang lebih halus dan lebih peka terhadap hal-hal yang rohani. Ketajaman kerohanian bukan pula fanatisme beragama, dan tidak biasa menjalankan kegiatan agama secara berlebihan. Dia tidak fanatik dan juga tidak ekstrim. Justru orang yang melakukan apa saja untuk membela agamanya adalah orang yang mempunyai kerohanian yang tumpul atau sama sekali tidak punya kerohanian. Ketajaman kerohanian bukan pula monopoli rohaniawan karena pekerja sekuler pun banyak yang memilikinya. Ketajaman kerohanian bisa dibangun melalui perenungan Firman dan kehidupan doa yang tekun.
Ketajaman kerohanianlah yang menuntun kita membaca 4M secara rohani. ketajaman kerohanianlah yang membuat kita membaca 4M menyenangkan dan merasakan kehadiran Yesus di samping kita ikutan membaca 4M yang sedang kita baca.
Pemazmur yang menulis Mazmur 23 ini dapat dikategorikan sebagai sosok seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual atau ketajaman kerohanian. Orang beragama bisa menggubahnya ke berbagai karya seni yang indah karena mengenal mazmurnya dengan baik. Tetapi umat Tuhan yang mempunyai ketajaman kerohanian akan menikmati kehadiran Allah di sampingnya saat membaca, karena dia bukan saja mengenal mazmur dengan baik tetapi karena merasakan dan menikmati kehadiran gembala yang baik.
- M1 – Menerima : Terima Firman dengan menerima Yesus sebagai gembala yang baik.
- M2 – Merenungkan : Bagaimana gembala yang baik memimpin dombanya.
- M3 – Melakukan : Taatlah kepada tuntunan gembala yang baik.
- M4 – Membagikan : Bagikan pengalaman saudara hidup dalam pimpinan dan perlindungan Allah yang baik