Selasa 16 Januari 2018
BERWAWASAN LUAS
Keluaran 18;1-27
Musa menjadi pemimpin Israel bukan terjadi secara tiba-tiba. Allah telah memprosesnya secara bertahap mulai dari kelahiran hingga menjadi dewasa. Kedewasaannya sudah teruji dan kepemimpinannya sudah terbukti. Semua kompetensi sebagai pemimpin sepertinya sudah dimiliki Musa. Pada zamannya Musa tidak punya saingan yang kompeten untuk memimpin Israel menjadi sangat aman baginya membuat kebijakan-kebijakan baru. Tetapi sepertinya Musa sangat hati-hati untuk bersikap. Berbagai masalah ditanganinya dengan baik. Sewaktu-waktu ada protes dari warga dihadapi dengan memohon petunjuk dari Allah.
Tetapi Musa tidak menganggap itu sebagai suatu kenyamanan yang harus dipertahankan. Dia juga tidak tergoda menjadi single Fighter dalam kepemimpinannya. Dalam kenyataannya Allah sepertinya selalu berpihak kepada Musa saat ada protes dari warga. Tentunya hal itu karena Musa bukan saja memiliki potensial yang mumpuni untuk memimpin tetapi karena selalu memimpin umat sesuai petunjuk Allah. Berbagai masalah yang terjadi dalam hubungan antar warga semakin hari semakin banyak. Musa masih terus menanganinya dengan baik, hanya saja waktunya betul-betul tersita hingga waktu untuk keluarga semakin berkurang. Karena kesibukannya memimpin umat Musa menitipkan keluarganya kepada sang mertua Yitro seorang imam di Midian. Sebagai orang tua Yitro bukan saja mengakui kenyataan dalam kepemimpinan Musa, tetapi juga melihat kenyataan bahwa Musa tidak boleh dibiarkan memimpin umat sendirian.
Yitro sang mertua pun menasehati menantunya. Di sinilah kedewasaan seorang Musa diuji. Apakah dia puas dengan potensi diri dan menutup diri kepada nasehat orang lain. Musa ternyata membuka diri kepada nasehat mertuanya. Bukan karena nasehat datang dari mertuanya, tetapi karena nasihat mertuanya benar sesuai dengan Firman Allah (Keluaran 18:17-23). Berbagai syarat untuk memimpin umat Allah disebutkan sang mertua secara lengkap. Musa langsung melakukannya dengan baik. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Musa berhasil juga menemukan pemimpin yang memenuhi syarat seorang pemimpin umat.
Melalui sikap Musa membuktikan diri sebagai pemimpin umat yang berwawasan luas karena terbuka kepada nasehat dan masukan. Musa juga cukup selektif terhadap nasehat, tidak asal terima. Kedewasaan seseorang penuai memang dapat diukur dari wawasannya yang luas karena terbuka dan selektif kepada nasehat dan masukan.
- M1 – Menerima : Terima Firman Allah sebagai fakta sejarah bermakna.
- M2 – Merenungkan : Sebutkan syarat-syarat pemimpin sesuai nasehat Yitro.
- M3 – Melakukan : Terbuka dan selektiflah terhadap umat.
- M4 – Membagikan : Bagikan pengalaman saudara yang terbuka kepada nasehat dan melakukannya.